"Penjualan motor Honda berada di sekitaran angka 2,8 juta unit, turun sekitar 2-3 persen sejalan dengan market," buka Executive Vice President Director PT AHM, Thomas Wijaya ditemui di Cempaka Putih, Jakarta Pusat pekan lalu.
Data dari Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), penjualan roda dua secara wholesales atau penyaluran dari pabrik ke diler selama Januari-Juli 2025 totalnya sudah mencapai 3.691.677 unit. Ini lebih sedikit 2,08 persen dibanding periode serupa 2024 yang catatkan angka 3.769.895 unit.
“Tetapi kita harapkan nanti semester dua ada peningkatan. Sehingga nanti di akhir tahun itu bisa kurang lebih stabil (penjualan motor) dibandingkan tahun lalu,” imbuh Thomas seraya optimistis penjualan motor hingga akhir 2025 menembus angka minimal 6,4 juta unit.
Senada dengan Thomas, Marketing Director AHM, Octavianus Dwi Putro membeberkan musabab pasar kendaraan roda dua pada semester pertama 2025 dikarenakan lesunya sektor manufaktur dalam negeri.
"Kalau dipilah-pilah kan ada beberapa daerah yang relate dengan manufaktur itu agak turun, ada layoff di beberapa tempat. Kemudian, ada beberapa daerah yang mengandalkan anggaran pemerintah juga terpengaruh, karena semester satu ada relokasi fokus anggaran," ujar Octavianus ditemui di tempat yang sama.
Ia menjelaskan, segmen yang masih menjadi penopang penjualan pabrikan ada pada motor skutik meliputi jajaran lini BeAT, Scoopy, hingga PCX. Pria yang karib disapa Octa itu bilang, kontribusinya mencapai 94 persen dari total penjualan Honda.