
UNTUK mendukung program penanganan tuberkulosis (TB) di Indonesia, PT Bio Farma ikut berpartisipasi aktif. Salah satunya dalam diskusi publik, bertema “Bagaimana Pengelolaan Penanganan TBC yang Ada di Indonesia” yang diinisiasi Yayasan Tujuh Delapan (78) Agung, akhir pekan lalu.
Hadir dalam diskusi ini, Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Ina Agustina Isturini, Komisaris Bio Farma, dr Relly Reagen serta Kepala Divisi Penugasan Pemerintah Tedi Herawan.
Komisaris Bio Farma, Relly Reagen menyampaikan bahwa TB merupakan salah satu penyakit yang masih memerlukan atensi atau penanganan khusus di Indonesia. Saat ini Indonesia menempati peringkat kedua dunia, dengan angka kejadian TB lebih dari satu juta kasus dan kematian mencapai 130 ribu lebih.
Untuk itu, perlu perhatian khusus untuk menangani kasus ini. "Baru-baru ini, Presiden Prabowo dan Bill Gates telah melakukan kerja sama pengembangan vaksin TBC. Penting bagi Kementerian Kesehatan dan Bio
Farma sebagai BUMN vaksin untuk mempercepat tindak lanjut ini,” ungkapnya.
Menurut dia, penting untuk membentuk relawan TBC di daerah zona merah yang sudah diklasifikasikan sebagai wilayah tertinggi penderita. Beberapa kabupaten dan kota di Indonesia yang memiliki angka kejadian TBC tinggi adalah, Jakarta Timur, Surabaya, Bandung, Makassar, Papua dan di daerah pedesaan dan terpencil.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Bio Farma dr Kamelia Faisal menyampaikan, saat ini Bio Farma telah memiliki beberapa inisiatif strategi untuk menanggulangi kasus TB. Sejalan dengan Roadmap Indonesia Sehat 2045, tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Rencana Aksi Nasional Eliminasi TBC, Bio Farma telah menerapkan 3 strategi utama dalam penanggulangan TB.
Di antaranya ialah kerja sama dengan partner global untuk pengembangan diagnostik TB untuk kemandirian tes TB.
"Secara kontinual, Bio Farma juga memproduksi vaksin Bacillus Calmette-Guerrin (BCG) yang digunakan untuk pencegahan TB dan melakukan
pengembangan vaksin TB generasi terbaru," terangnya.
Saat ini, tambah dia, Bio Farma telah memproduksi vaksin BCG untuk pencegahan TB pada usia anak-anak dan digunakan pada program imunisasi dasar. Guna meningkatkan angka deteksi TB pada pasien, Bio Farma juga bekerja sama dengan beberapa partner global seperti Becton Dickinson untuk pengembangan kit diagnostik yang dipasarkan dengan merk BD-Max dan Serum Institute of India (SII) untuk pengembangan tes Cy-TB.
Bio Farma juga tengahnmengembangkan vaksin TB generasi terbaru untuk menanggulangi jenis TB yang memiliki resistensi terhadap obat.