
Presiden Prabowo Subianto optimistis dapat mengejar kemajuan teknologi bioenergi (biofuel) Brasil untuk mencapai target pengembangan energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2040.
Prabowo memuji keberhasilan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam mengembangkan teknologi bioenergi di Brasil yang dinilai sangat maju.
"Kami melihat keberhasilan Anda dalam mengembangkan biofuel, dan saya rasa kami bertekad untuk mengejar kemajuan yang telah Anda capai," ungkapnya usai bertemu Lula di Istana Kepresidenan Palacio do Planalto, Brasilia, Rabu (9/7).
Prabowo menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada energi, salah satunya dengan bauran energi baru terbarukan yang ditargetkan mencapai 100 persen dalam 10 tahun bahkan lebih cepat.
"Di bidang transisi energi, kami berencana mencapai 100 persen energi terbarukan dalam 10 tahun ke depan. Targetnya tentu saja 2040, tetapi para ahli mengatakan bahwa kita dapat mencapainya jauh lebih cepat," jelas Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menyebutkan Indonesia dan Brasil sering kali menandatangani perjanjian kemitraan, namun kemudian perjanjian tersebut hanya berupa dokumen tertulis.

Ke depannya, dia menilai Indonesia dan Brasil sama-sama memiliki banyak sumber daya alam dan banyak kepentingan bersama, sehingga diharapkan kemitraan bilateral dapat saling menguntungkan, tidak hanya di industri perdagangan, tetapi juga bidang pertanian hingga bioenergi.
"Anda memberikan contoh yang baik dengan penggunaan biofuel dan inovasi Anda di bidang pertanian, produktivitas Anda, yang akan sangat bermanfaat bagi Indonesia jika kita belajar dari pengalaman Anda," kata Prabowo.
"Dan Anda, Presiden Lula, beserta para menteri Anda, telah berbaik hati menerima permintaan kami untuk mengirimkan lebih banyak tim ahli teknis kami guna mempelajari inovasi dan modernisasi Anda, serta teknologi Anda di sini," imbuhnya.