REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) menyampaikan informasi terkini mengenai pendistribusian beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Per 20 Agustus 2025, realisasi penyaluran beras SPHP periode Juli–Desember telah mencapai 44,8 ribu ton.
Jika digabungkan dengan penyaluran sebelumnya, yakni tahap pertama 100,9 ribu ton dan tahap Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 80,2 ribu ton, maka total kumulatif penyaluran beras SPHP sepanjang 2025 sudah menyentuh 226 ribu ton. Jumlah ini setara 15 persen dari target setahun yang ditetapkan sebesar 1,5 juta ton.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, mengatakan beras SPHP kini semakin mudah diakses masyarakat di berbagai lini penyaluran dan pasar. Pemerintah pun memastikan distribusi beras SPHP semakin hari semakin gencar.
"Beras SPHP sudah ada di semua lokasi yang sesuai dengan Juknis (Petunjuk Teknis). Pasar tradisional sudah dipenuhi duluan. Kemudian pasar modern juga dipenuhi. Outlet-outlet BUMN juga sudah ada. Bulog ini sudah menggelontorkan mendekati 45 ribu ton dan ini akan terus didorong," kata Arief, dikutip Kamis (21/8/2025).
Untuk menjamin efektivitas program penyaluran beras SPHP ini, jelas dia, NFA dan Bulog memperketat pengawasan distribusi agar lebih tepat sasaran. Pengecer harus registrasi dan memesan beras SPHP menggunakan aplikasi Klik SPHP. Ia optimistis program ini bisa mengintervensi harga beras di pasaran.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan pihaknya terus memperluas kanal distribusi beras SPHP. Sama seperti yang ditegaskan NFA, menurut Ahmad, beras SPHP sudah tersedia di ritel modern maupun gerai BUMN. "Terbukti seperti di sini Alfamart juga sudah ada. Mudah-mudahan ini memberikan keyakinan kepada publik, kepada masyarakat bahwa beras SPHP betul-betul membantu masyarakat untuk menstabilkan harga," ujarnya.
Dengan stok penugasan sebesar 1,3 juta ton hingga akhir 2025, Rizal meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan. Ia mengimbau pengecer wajib mendaftar melalui aplikasi Klik SPHP yang disiapkan Bulog. Dengan cara ini, pengawasan distribusi dapat dilakukan lebih menyeluruh dan transparan.
Catatan realisasi SPHP dalam empat tahun terakhir juga menunjukkan rata-rata penyaluran beras berada di atas 1 juta ton per tahun. Pada 2022 tersalurkan 1,3 juta ton, meningkat pada 2023 menjadi 1,196 juta ton atau 110,30 persen dari target 1,085 juta ton. Sementara pada 2024, penyaluran SPHP kembali tercapai 1,401 juta ton atau 100,12 persen dari target 1,4 juta ton.