Petugas medis (kanan) menyuntikkan vaksin HPV kepada siswi (ilustrasi). Isu kehalalan vaksin sudah pernah muncul sebelumnya, salah satunya pada vaksin polio.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu halal-haram vaksin masih menjadi perbincangan di masyarakat, termasuk terkait vaksin HPV. Padahal, vaksin ini menjadi langkah penting untuk mencegah berbagai penyakit serius yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV).
Virus ini bukan hanya menyerang perempuan, tetapi juga laki-laki. Karena itu, vaksinasi HPV dipandang penting bagi semua kalangan.
“HPV memang penyebab utama kanker serviks, tetapi juga penyebab kanker kulit kelamin, anal, vagina, orofaring, penis, vulva yang kurang lebih berkaitan dengan aktivitas hubungan seksual. Sehingga kanker serviks menjadi masalah bagi kedua gender,” kata Ketua Umum PP Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia PAPDI, Dr dr Eka Ginanjar, SpPD dalam konferensi pers Revaksinasi HPV di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PP PAPDI, dr Sukamto Koesnoe, mengingatkan isu kehalalan vaksin sudah pernah muncul sebelumnya, salah satunya pada vaksin polio. Kala itu, vaksin sempat ditolak di salah satu negara Afrika karena dianggap haram. “Yang terjadi, outbreak polio, lalu selain kematian juga menghasilkan kecacatan. Setelah kemudian dikaji, ternyata jauh lebih baik melakukan vaksinasi dengan tidak meninggalkan cacat dan kematian,” ujarnya.
Ia mengatakan dalam proses pembuatan vaksin, teknologi modern memastikan produk akhir sudah tidak lagi mengandung zat yang dikhawatirkan masyarakat. “Kalau sudah jadi produk, itu tidak ada vaksin yang masih ada kandungan babinya,” ujarnya.
Dia menyebut dalam kondisi darurat, vaksin tetap bisa diberikan dengan dasar kebutuhan melindungi nyawa. “Biasanya kita menghukuminya sebagai keadaan darurat di mana vaksin diperlukan untuk memproteksi. Tidak ada cara lain selain itu,” kata dia.
Kanker serviks masih menjadi salah satu kanker dengan angka kejadian tinggi di Indonesia. Karena itu, vaksinasi HPV sudah masuk program nasional dan diberikan secara luas kepada masyarakat.