Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Heri Hermansyah.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — UI Student for Justice in Palestine (UI SJP) mengungkapkan, pihak Rektorat Universitas Indonesia (UI) bersedia untuk membentuk Palestine Center di kampus tersebut.
Dalam keterangan yang dibagikan lewat media sosial, UI SJP menyatakan, komitmen pembentukan Palestine Center dilatarbelakangi oleh aksi mahasiswa UI yang menolak akademisi pro zionis, Prof Peter Berkowitz dalam Pengenalan Studi Akademik Universitas (PSAU) pada akhir pekan lalu.
Usai aksi protes, pihak UI SJP pun melakukan audiensi yang membawa aspirasi kepada pihak rektorat. Audiensi yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dan Rektor UI Prof Heri Hermansyah tersebut membawa tiga besar tuntutan. Pertama, komitmen anti-zionisme pihak rektorat UI dengan melakukan penurunan seluruh publikasi rektorat yang berkaitan dengan Peter Berkowitz.
Kedua, menuntut komitmen keberpihakan UI terhadap Palestina dengan pembentukan Palestine Center. “Diantara turunan Palestine Center ini adalah penyelenggaraan kuliah umum para profesor Palestina yang telah dipetisi lebih dari seribu orang, serta seluruh kegiatan riset yang berorientasi pada kepedulian dan kemerdekaan Palestina,”ujar UI SJP.
Adapun tuntutan terakhir, yakni melakukan promosi kemerdekaan Palestina secara akademik yang akan dikonkretkan kepada seluruh fakultas di UI.
Menurut UI SJP, Rektor UI Prof Heri Hermansyah menyetujui semua tuntutan tersebut dengan beberapa catatan. Pertama, tuntutan komitmen Anti Zionisme. Menurut UI SJP, pihak rektorat sepakat untuk menurunkan semua publikasi, kecuali publikasi reels recap PSAU di laman resmi UI. “Publikasi ini dipertahankan sebagai bukti atas kelalaian yang pernah terjadi. UI SJP menyetujui dengan syarat wajib mengganti caption dengan keterangan yang menjelaskan situasi sebenarnya.”