Super League 2025/26 akan mulai bergulir pada Jumat (8/8). Akan tetapi, masih ada empat klub yang masih menunggak gaji pemain.
Wakil Presiden APPI, Achmad Jufriyanto, mengungkapkan hal tersebut. Total, klub masih menunggak gaji sebesar Rp 4,4 miliar. Namun, ia enggan menyebutkan nama tim-tim yang dimaksud.
"Karena prosesnya masih dalam mediasi, kami belum bisa menyebutkan [nama klubnya], cuma ya bisa kami sampaikan, dari total pembayaran yang belum diselesaikan itu untuk di Liga 1 tadi ya sekitar Rp 4,4 atau 4,3 miliar," jelasnya di Jakarta kepada wartawan, Rabu (6/8).
PSSI memperkenalkan NDRC (National Dispute Resolution Chamber) kepada publik pada Rabu (6/8). Ini adalah lembaga penyelesaian sengketa dengan metode arbitrase di bidang sepak bola, yang khususnya sengketa antara pemain, pelatih dengan klub, atau klub dengan klub.
NDRC sebenarnya berdiri sejak 2019. Kemudian dengan dorongan PSSI, NDRC telah mendapat verifikasi dari FIFA pada Januari 2025 dan merupakan 1 dari 5 NDRC seluruh dunia yang dapat sertifikasi FIFA. Jufriyanto menyatakan, NDRC seharusnya bisa mempermudah masalah sengketa antara pemain dan klub serta agar pemain tidak takut bersuara.
"Nah itu harapan kita sebenarnya, karena pemikiran-pemikiran seperti itu tuh harusnya udah hilang lah dari 5 tahun ke belakang gitu. Karena dengan adanya yang NDRC, terus dengan mungkin ada beberapa senior-senior kita yang memang sudah aktif di APPI sebelumnya dan mereka sebenarnya sudah banyak ancaman-ancaman seperti itu," ucapnya.
"Tapi ya pada akhirnya mereka masih bisa berkarier. Jadi adanya NDRC, kepercayaan hukum lebih terjamin untuk pemain dan klub sendiri sebenarnya. Jadi saya rasa sih kekhawatiran-kekhawatiran dari pemain tuh enggak perlu ada," tambahnya.