Viral di media sosial narasi dari seorang anak pemulung yang tidak dapat melanjutkan sekolah tingkat SMP Negeri di wilayah Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Siswi SD tersebut bernama Keimita Ayuni Putri Aiman.
"Saya pelajar di Bantargebang di Kota Bekasi, baru saja lulus sekolah dasar, dan saya bermimpi bisa melanjutkan SMP Negeri di Bantargebang, nilai saya juga bagus kok, hanya orang tua saya jadi pemulung di sini, dan apa yang aku alami sekarang, gagal masuk sekolah negeri," ujar Keimita dalam video yang viral di media sosial.
Keimita merupakan warga asal Kabupaten Bekasi.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyebut siswi tersebut tidak dapat masuk sekolah di Kota Bekasi. Sebab, Keimita merupakan warga asal Kabupaten Bekasi.
"Kota Bekasi sudah melaksanakan online secara penuh, jadi sudah dibagi berdasarkan jalur yang ada. Ada jalur prestasi, zonasi, mutasi, dan afirmasi. Nah, anak tersebut (Keimita) di dalam videonya jelas bahwa dia masuk melalui jalur prestasi," ujar Tri Adhianto, Rabu (9/7).
Meski memiliki nilai rapor yang bagus, namun Keimita tidak masuk ke dalam sistem, sebab berbeda dengan domisili tujuan sekolah.
"Pada saat dia masuk lewat jalur prestasi tentu dia otomatis akan ditolak oleh sistem. Karena apa? Karena yang bersangkutan bukan tinggal di Kota Bekasi," kata dia.
Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menghubungi Tri setelah video siswi itu viral di media sosial.
KDM meminta agar siswi tersebut bisa bersekolah di Kota Bekasi. Namun, Tri menjelaskan bahwa sistem penerimaan siswa di Kota Bekasi sudah berbasis online sesuai domisili, sehingga otomatis akan tertolak.
Diterima di SMP Negeri 2 Setu
Atas arahan Dedi, Tri kemudian berkoordinasi dengan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang. Hasilnya, siswi itu bisa diterima di SMP Negeri 2 Setu lewat jalur zonasi.
"Saya berkoordinasi dengan Bupati, kemudian bergerak cepat, ternyata dia (Keimita) bisa masuk jalur zonasi melalui SMPN 2 Setu, jadi artinya bahwa yang bersangkutan sudah sesuai dengan jalurnya," ucap Tri.
Orang tua Keimita, Atimah (40 tahun), mengungkapkan kronologi hingga peristiwa ini viral di media sosial.
Keimita merupakan siswi yang bersekolah di SDN Sumur Batu 01, Kota Bekasi. Sejak kelas 1 hingga 6 SD, Keimita selalu ranking 1.