Jakarta (ANTARA) - Dalam ritme kehidupan yang semakin cepat dan tuntutan yang semakin tinggi, menjaga kesehatan mental bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang mendasar. Tekanan pekerjaan, aktivitas yang padat, dan informasi yang terus mengalir dapat memicu stres berkepanjangan jika tidak diimbangi dengan perawatan diri yang tepat.
Untuk itu, diperlukan langkah-langkah praktis agar pikiran tetap tenang, emosi lebih stabil, dan produktivitas tetap terjaga. Berikut tujuh strategi efektif yang bisa diterapkan di tengah kesibukan sehari-hari sebagai upaya menjaga keseimbangan hidup.
7 strategi efektif menjaga kesehatan mental di tengah kesibukan
1. Istirahat yang cukup dan berkualitas
Tidur selama 7–9 jam per malam sangat penting untuk memulihkan kondisi fisik dan mental. Ciptakan suasana kamar yang nyaman dengan minim cahaya dan kebisingan serta hindari gadget sebelum tidur. Istirahat singkat di sela pekerjaan seperti peregangan ringan atau berjalan sebentar juga membantu mengembalikan fokus dan menurunkan stres.
2. Mengelola stres dengan teknik relaksasi
Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan. Teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga efektif untuk meredakannya. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki hingga lari juga meningkatkan hormon endorfin yang memperbaiki suasana hati.
3. Manajemen waktu dan prioritas
Menjadikan daftar tugas dan memprioritaskan pekerjaan terpenting bisa membuat hari terasa lebih terstruktur. Metode seperti Pomodoro yaitu bekerja 25 menit lalu istirahat 5 menit atau menghindari multitasking terbukti meningkatkan efisiensi dan mengurangi perasaan kewalahan.
4. Memperhatikan nutrisi dan hidrasi
Konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayuran, protein, dan karbohidrat kompleks berdampak besar terhadap suasana hati. Hindari makanan tinggi gula atau kafein yang berlebihan. Pastikan juga asupan air putih cukup agar tubuh dan otak tetap berfungsi optimal.
5. Batasi paparan gadget dan media sosial
Penggunaan gadget yang berlebihan terutama sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur serta memperparah kecemasan. Terlalu banyak melihat konten media sosial juga bisa memicu perbandingan diri atau kecemasan. Batasi waktu online dan alihkan ke aktivitas menyenangkan seperti membaca buku atau bermain musik.
6. Hubungan sosial dan dukungan emosional
Interaksi dengan keluarga, teman, atau rekan kerja bukan sekadar bersosialisasi namun juga sebagai penopang emosi. Berbagi cerita, keluh-kesah, atau kumpul santai dapat memperkuat kesejahteraan mental.
7. Luangkan waktu untuk diri sendiri dan hobi
Mengalokasikan waktu untuk hobi atau kegiatan yang menyenangkan seperti berkebun, menulis jurnal, melukis, atau mendengarkan musik dapat meredam stres dan menghidupkan kembali semangat. Juga penting untuk fleksibel dengan ekspektasi terhadap diri sendiri dan menerima bahwa tidak segala sesuatunya berjalan sempurna.
Menjaga kesehatan mental di tengah kesibukan bukanlah hal yang mustahil. Dengan pola hidup seimbang yang meliputi istirahat cukup, manajemen stres, hidrasi dan nutrisi yang baik, batasan penggunaan layar, hubungan sosial positif, serta waktu untuk diri sendiri, kita dapat menjaga energi sekaligus mempertahankan fokus.
Selain itu, penting untuk mengenali kapan beban terasa terlalu berat untuk ditangani sendiri. Jika merasa kesulitan mengatasi tekanan, jangan ragu mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor yang dapat memberikan dukungan dan strategi coping sesuai kebutuhan.
Baca juga: Kepekaan keluarga jadi gerbang awal deteksi gangguan kesehatan mental
Baca juga: Kolaborasi orang tua dan sekolah kunci jaga kesehatan mental remaja
Baca juga: Dampak negatif jika orang tua selalu ikut campur urusan anak
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.