Polsek Babelan tengah menyelidiki dugaan dua siswi kelas 1 SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Bekasi meninggal dunia akibat tenggelam saat mengikuti ekstrakurikuler renang pada Senin (11/8) lalu.
Kapolsek Babelan, Kompol Wito mengatakan polisi telah mengecek sejumlah rekaman CCTV. Namun, tak ada CCTV yang mengarah ke kolam.
“Kita ada beberapa CCTV itu, kita sudah dua, tiga CCTV. Karena bukan hanya CCTV ini saja, dan di sekolah juga kita juga ada, termasuk di sana juga ada,” ucap Wito usai mengecek lokasi kolam renang yang berada di seberang sekolah itu pada Rabu (13/8).
“Di dalam kolam renang itu belum ada CCTV-nya ya, tetapi di luarnya baru kita anu (periksa) itu kapan masuknya,” tambahnya.
Belum banyak yang dijelaskan oleh Wito terkait penyelidikan kasus ini. Kini, sudah ada 6 orang saksi yang diperiksa, termasuk pihak keluarga dan pihak sekolah.
Di kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SDIT Ibnul Jazari, Unaiz menjelaskan bahwa pada saat kejadian, ada 25 orang siswa yang ikut ekskul renang. Mereka diawasi oleh 2 orang yang terdiri dari pelatih dan koordinator.
“Intinya itu gurunya, pelatihnya itu mendapati anak muridnya tenggelam dari anak lain gitu. ‘Bu ada yang tenggelam’ gitu. Kemudian gurunya langsung melihat, langsung diangkat gitu,” jelas Unaiz.
“Saat itu emang gurunya lagi menaikkan murid-murid karena mau pemanasan gitu. Jadi mungkin pengalihannya ter apa sih namanya, teralihkan penglihatannya, penglihatannya. Jadi saat itu dalam waktu yang ya tidak tahu ya saat itu terjadinya karena saya juga nggak di lokasi,” tambahnya.
Kedua siswa itu pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Viola yang berada sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Namun, nyawa keduanya tak bisa diselamatkan.