China telah memberikan izin ekspor kepada 183 perusahaan kopi asal Brasil. Izin ekspor ini berlaku mulai 6 Agustus 2025, dan akan berlaku hingga lima tahun ke depan.
Dikutip dari Reuters, langkah tersebut menjadi keuntungan bagi eksportir Brasil, menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan sanksi tarif tinggi hingga 50 persen kepada Negeri Samba itu.
Kenaikan tarif tersebut menjadi tantangan besar bagi eksportir kopi Brazil. Mereka perlu mencari alternatif pasar baru untuk sekitar 8 juta kantong kopi yang biasanya dijual ke pengolah kopi di Amerika Serikat setiap tahun.
China memang bukan pembeli utama kopi Brasil, tetapi negara tersebut merupakan mitra dagang terbesar Brasil secara keseluruhan. Sementara itu, AS selama ini menjadi pembeli utama berbagai produk Brasil, seperti daging sapi, dan jus jeruk, di antara produk lainnya.
Berdasarkan data perdagangan yang dikumpulkan oleh lobi industri Cecaf, ekspor kopi Brasil ke AS berjumlah 440.034 kantong 60 kilogram pada bulan Juni. Jumlah tersebut 7,87 kali lebih banyak dibandingkan penjualan Brasil ke China yang hampir 56.000 kantong pada periode yang sama
Brasil memasok sekitar sepertiga kebutuhan kopi AS setiap tahunnya, dengan nilai perdagangan mencapai USD 4,4 miliar selama 12 bulan terakhir yang berakhir pada Juni.
Dalam hal ini, Kementerian pertanian Brasil dan Cecafe belum memberikan komentar langsung. Sementara itu, pihak Bea cukai China tidak dapat segera dihubungi karena sedang di luar jam kerja.