Zulhas Akui Kebutuhan Pangan Nasional Masih Bergantung Impor, dari Kedelai, Tepung, Sampai Gula

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengakui Indonesia masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Hal itu disampaikan ketika dia meninjau Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (28/8/2025). 

"Kita ini Pak, kenyataan, makan ini tergantung impor," ujar Zulhas ketika menyampaikan pidato di hadapan warga di Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang. 

Dia kemudian menyinggung warga Kota Semarang yang pasti menyukai dan biasa mengonsumsi tahu serta tempe. "Dari mana itu? Semua impor. Kita impor kedelai 3 juta (ton). Kedelainya impor semua," ujarnya. 

Zulhas juga menyinggung produk roti yang turut dijual di Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang. "Roti dari mana Bu? Tepung toh. Gandumnya dari mana? Impor. Kita impor gandum 13 juta (ton), untuk mi, roti," ucapnya. 

Dia menambahkan, sampai saat ini Indonesia pun masih harus mengimpor gula. "Bikin teh manis, kita impor gula 6 juta (ton)," kata Zulhas. 

Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri, Indonesia juga masih harus melakukan impor. "Bapak tahu kita impor sapi berapa? Impor sapi 600 ribu ekor. Impor daging 200 ribu ton. Jadi kalau diekor sapikan 1 juta," ujar Zulhas. 

Zulhas mengatakan, sejak reformasi, Indonesia sudah memasuki pasar bebas. "Tidak ada aturan lagi. Oleh karena itu yang besar itu, mulai dari penguasaan lahan, menanam, produksi, sampai ke kampung-kampung, ya industrinya, tambangnya, industri keuangannya, sampai beras dan cabai diurus, karena bebas," ucapnya.

Menurutnya, pemerintah hendak menata hal tersebut. Kopdes Merah Putih menjadi salah satu alatnya. Zulhas mengungkapkan, pada era Orde Baru (Orba), unit usaha rakyat di daerah-daerah dilindungi pemerintah.

"Mana ada dulu ritel modern masuk desa-desa, tidak ada. Nanti kalau Kopdes sudah kuat, kita akan sarankan ritel modern sampai di ibu kota saja; ibu kota kabupaten, ibu kota provinsi," ucapnya. 

Dia mengatakan, tujuan pembentukan Kopdes Merah Putih adalah pemberdayaan masyarakat. "Agar desa-desa, kelurahan-kelurahan, itu lahir pengusaha-pengusaha. Desa dan kelurahan itu menjadi pusat UMKM," ucapnya. 

Zulhas menekankan, pemerintah, termasuk melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan membantu operasional Kopdes Merah Putih. "Danantara mungkin (mengucurkan) berapa ratus triliun nanti. KUR juga ada Rp300 (triliun). Nanti plafon untuk Kopdes ini Rp240 triliun," katanya. Dalam kunjungannya ke Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang, Zulhas didampingi COO Danantara Dony Oskaria, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, dan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti.

Read Entire Article