
Pesawat Air India AI171 yang mengangkut 242 orang jatuh di Ahmedabad, India, pada Kamis (12/6). Insiden terjadi tak lama usai pesawat lepas landas menuju London.
Sebelum jatuh, pesawat itu sempat mengirimkan sinyal darurat "Mayday" pada pukul 13.39 WIB. Setelah itu tidak ada lagi komunikasi lanjutan.
Penyebab kecelakaan masih diselidiki oleh Air India dan otoritas terkait.
Berikut yang sudah diketahui dari insiden tersebut:
Jatuh di Atas Asrama Dokter

Pesawat itu jatuh menabrak sebuah bangunan asrama dokter yang lokasinya tidak jauh dari bandara. Kecelakaan terjadi di luar Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, beberapa detik setelah lepas landas.
Seorang ibu yang anaknya tinggal di asrama tersebut, Ramila, bercerita putranya baru saja tiba di kamar untuk rehat makan siang ketika suara keras terdengar dari luar.
“Anak saya lompat dari lantai dua,” katanya kepada BBC di luar Rumah Sakit Sipil Ahmedabad tempat korban dievakuasi.
Ia menyebut putranya mengalami luka, namun berhasil selamat.
Tak Ada WNI dalam Pesawat

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Mumbai memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) dalam daftar penumpang Air India itu.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyatakan informasi tersebut diperoleh setelah KJRI Mumbai menerima manifest penumpang dari otoritas setempat.
“Pesawat Air India AI 171 yang berangkat dari Ahmedabad menuju London mengalami kecelakaan setelah take off. Berdasarkan manifest yang diperoleh KJRI Mumbai, tidak terdapat WNI di dalam pesawat tersebut,” kata Judha dalam keterangan tertulis.
Menurut data Air India, sebagian besar penumpang merupakan warga India (169 orang), diikuti oleh warga Inggris (53), Portugal (7), dan satu penumpang asal Kanada.
Gunakan Boeing 787 Dreamliner

Pesawat Air India yang jatuh di Ahmedabad pada Kamis (16/2) berjenis Boeing 787 Dreamliner. Menurut Ringkasan Statistik Kecelakaan Pesawat Jet Komersial Boeing, ini adalah insiden besar pertama yang melibatkan Boeing 787 Dreamliner sejak pesawat itu dioperasikan pada 2011.
Dikutip dari CNN, Boeing mengatakan ada lebih dari 1.175 Boeing 787 Dreamliner yang beroperasi dengan rata-rata 2.100 penerbangan per hari.
"Pesawat itu baru saja merayakan 1 miliar penumpang," kata analis penerbangan Geoffrey Thomas kepada CNN.
Thomas sempat meninjau rekaman yang menunjukkan pesawat sempat turun sebelum akhirnya menabrak gedung.
"Pesawat itu tampaknya tidak dalam keadaan darurat. Pesawat itu turun dan menghantam tanah dalam bola api," ujarnya.
Cuaca Cerah dan Jarak Pandang Aman

Pakar keselamatan penerbangan, Marco Chan, menduga cuaca bukanlah faktor kecelakaan.
Ia, berdasarkan laporan BBC, menyebut cuaca dalam kondisi stabil saat pesawat lepas landas.
Berdasarkan data METAR (METeorological Aerodrome Report), angin permukaan bertiup ringan dengan jarak pandang 6 kilometer.
“Tidak ada awan atau fenomena cuaca signifikan yang dilaporkan,” ujar Chan.
Dosen Senior Operasi Penerbangan di Buckinghamshire New University (BNU) sekaligus mantan pilot berpengalaman itu menambahkan, tak ada indikasi pergeseran angin, badai, atau kondisi ekstrem lain yang biasanya menjadi faktor risiko penerbangan.
Satu Penumpang Selamat

Dalam kecelakaan tersebut ada satu penumpang yang selamat. Hal ini disampaikan oleh CEO Air India, Campbell Wilson.
"Penumpang yang cedera itu sudah dibawa oleh otoritas lokal ke Rumah Sakit terdekat, kita berkoordinasi dengan otoritas untuk dalam upaya respons cepat," ucap Wilson, dilansir CNN, Kamis (12/6).
"Sementara tim khusus yang terdiri dari perawat Air India dalam perjalanan untuk memberi bantuan," kata Wilson.
Penumpang yang selamat bernama Vishwash Kumar Ramesh, warga negara Inggris yang sedang perjalanan kembali ke Inggris usai mengunjungi keluarganya di India.
"30 detik setelah take-off, ada suara bising dan pesawat jatuh. Itu berlalu sangat cepat," kata Vishwash kepada Hindustan Times.
Vishwash mengalami luka di dada, mata, dan kakinya. Ia kini dirawat di rumah sakit.
Hindustan Times juga menampilkan bukti tiket yang dimiliki Vishwash. Ia duduk di kursi nomor 11A, dengan jam keberangkatan pukul 13.10 waktu setempat.
Pada tiket juga tertera nomor registrasi penerbangan pesawat nahas itu, AI171.
"Usai jatuh, saya bangun, dan melihat mayat di sekitar saya. Saya ketakutan, saya berdiri dan lari, ada puing-puing pesawat di sekitar saya. Lalu, seseorang memegang saya dan memasukkan saya ke ambulans dan membawa saya ke Rumah Sakit," kata Vishwash.