Walkot Tri Soal Dugaan Malapraktik di RSUD Bekasi: Investigasi RS, Minta IDI Cek

1 month ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 kumparanWali Kota Bekasi, Tri Adhianto. Foto: kumparan

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan sudah melakukan investigasi terkait dugaan malpraktik yang menimpa pasien Ratih Raynada (30) di RSUD Kota Bekasi.

Kasus ini menjadi sorotan setelah Ratih mengaku mengalami lumpuh total pascaoperasi caesar yang dijalaninya pada September 2024.

“Saya sudah terima laporan dari masyarakat dan langsung lakukan investigasi ke RSUD. Kami telah bertemu dengan manajemen rumah sakit untuk menggali informasi lebih dalam,” ujar Tri kepada wartawan, Senin (30/6).

Tri menegaskan, pemerintah memiliki tanggung jawab terhadap pemulihan pasien. Ia mendorong RSUD untuk memberikan fasilitas rehabilitasi sebaik mungkin agar pasien bisa kembali pulih dan beraktivitas.

“Saya sudah minta laporan lengkap terkait kondisi medisnya. Bahkan, saya juga minta IDI (Ikatan Dokter Indonesia) untuk meninjau kembali proses pengobatannya. Secara umum, prosedur yang dilakukan sudah sesuai SOP, tapi aspek komunikasi rumah sakit dengan keluarga pasien perlu diperbaiki,” katanya.

Tri berharap, ke depan tidak ada lagi miskomunikasi antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien. Ia mendorong adanya keterbukaan mengenai kondisi pasien sejak awal pengobatan hingga tahap pascaoperasi.

“Yang penting ada transparansi. Kalau memang ada kekeliruan, kita harus akui dan perbaiki. Tapi kalau prosedurnya benar, tentu harus dijelaskan secara utuh agar tidak ada salah paham,” katanya.

RSUD Kota Bekasi Bantah Lakukan Malapraktik

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Bekasi, dr. Kusnanto Saidi, MARS., menyanggah tudingan malapraktik yang ditujukan kepada rumah sakitnya. Ia menegaskan, tindakan medis yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Pasien baru kembali kontrol ke rumah sakit pada Desember 2024, sekitar tiga bulan setelah operasi. Selama itu tidak ada laporan keluhan yang disampaikan ke kami,” jelas Kusnanto.

Ia menambahkan, pihak rumah sakit telah bertemu dengan keluarga pasien. Namun ia menyebut permintaan keluarga terlalu tinggi.

“Ayah pasien ingin anaknya sembuh total, tapi kita ini bukan Tuhan. Kami sudah berusaha maksimal sesuai keahlian dan kapasitas kami,” tuturnya.

 Dok. IstimewaDirektur RSUD Kota Bekasi, dr. Kusnanto Saidi, MARS. Foto: Dok. Istimewa

Komitmen Evaluasi dan Transparansi

Kusnanto menyebut pihaknya akan mengumpulkan data medis lengkap, termasuk dari dokter yang terlibat, dan segera menggelar konferensi pers.

“Kalau memang perlu dievaluasi, kami siap. Tapi semua harus dilihat secara obyektif,” tutupnya.

Cerita Ratih

Ratih mengatakan, datang ke rumah sakit dalam kondisi baik dan normal.

Saat menjalani operasi itu, ia mengaku biusnya tak bekerja. Ia masih merasakan sakit, termasuk saat pembedahan dilakukan.

“Awalnya saya masih bisa jalan sendiri, bahkan pas ke rumah sakit pun jalan kaki. Tapi saat operasi itu, saya masih sadar dan merasakan sakit saat disuntik bius. Saya teriak-teriak karena sakitnya luar biasa, tapi dokter hanya bilang ‘angkat kaki’,” kata Ratih menceritakan kondisinya sambil terbaring.

Ratih mengaku anaknya lahir dengan normal, meski ia merasakan sakit yang cukup berat selama proses operasi itu.

Setelah menjalani operasi, hari itu Ratih masih merasa berat pada tubuhnya. Dokter saat itu menyebut hal itu hal normal pascaoperasi.

Setelah operasi, Ratih merasakan tubuhnya tak kunjung pulih dari efek bius. Bahkan beberapa bulan kemudian, ia kemudian mendatangi rumah sakit itu untuk mengecek keadaannya.

Dokter mendiagnosis bahwa tulang belakangnya mengalami kerusakan dan menyarankan pemasangan pen logam.

“Saya kaget waktu dibilang tulangnya busuk dan harus dipasang pen. Kalau tidak, saya disebut akan lumpuh total. Karena takut, akhirnya saya pasrah dioperasi lagi,” katanya.

 Dok. IstimewaRatih (30), ibu empat anak yang lumpuh diduga akibat malpraktik medis di RSUD Bekasi. Foto: Dok. Istimewa

Operasi pemasangan pen tulang belakang pun dilakukan. Alih-alih membaik, kondisinya semakin menurun. Rasa sakit menyebar ke seluruh tubuh, bahkan untuk duduk pun sulit dilakukan.

Ratih mengaku sudah konsultasi dengan dokter. Menurutnya, dokternya yang menanganinya tidak hanya satu sehingga hal itu membingungkannya.

“Dokternya beda-beda. Yang operasi bukan yang kontrol, yang kontrol bukan yang pasang pen. Saya bingung mau konsultasi ke siapa. Pernah mau tanya ke dokter yang megang, tapi katanya konsultasi ke dokter lain. Semuanya jadi enggak jelas,” ujar Ratih.

Menurut keluarga, diagnosis yang diberikan oleh pihak rumah sakit kerap berubah-ubah. Mulai dari dugaan TB tulang, saraf terputus, hingga gula darah tinggi. Namun tak ada kepastian satu pun yang menjelaskan kenapa Ratih lumpuh usai operasi caesar.

“Awalnya cuma kaki yang sakit. Tapi setelah dipasang pen, seluruh badan saya sakit. Awalnya masih bisa duduk, sekarang miring saja sakit. Rumah sakit seperti main tebak-tebakan diagnosis,” kata Ratih.

Read Entire Article