Ini Alasan LPS Turunkan Tingkat Bunga Penjaminan pada Agustus 2025

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan evaluasi dan menetapkan tingkat bunga penjaminan (TBP) nonreguler pada Agustus 2025. Keputusan tersebut dilakukan karena mencermati dinamika perekonomian yang terjadi terkini.

Diketahui pada Mei 2025 lalu, LPS menurunkan TBP sebesar 25 basis poin (bps) untuk simpanan rupiah di bank umum dan BPS, sehingga masing-masing menjadi 4 persen dan 6,5 persen, sedangkan untuk valuta asing di bank umum tetap di 2,25 persen. TBP tersebut berlaku hingga 30 September 2025.

Lantaran mencermati perkembangan ekonomi, perbankan, dan pasar keuangan, LPS lantas menetapkan TBP anyar pada Agustus 2025 ini. Yakni dengan angka simpanan rupiah di bank umum turun 25 bps menjadi 3,75 persen dan simpanan rupiah di BPR turun jadi 6,25 persen, sedangkan valuta asing di bank umum tetap 2,25 persen. TBP itu berlaku pada 28 Agustus—30 September 2025.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, penetapan TBP didasari berbagai dinamika kondisi perekonomian dan pasar keuangan yang terjadi, baik secara global maupun domestik.

“Hasil observasi dan evaluasi terhadap perkembangan kinerja ekonomi dan perbankan menunjukkan dinamika yang tinggi. Prospek ekonomi global tetap resilien meski masih dibayangi ketidakpastian yang tinggi, ekonomi negara utama ternyata tumbuh positif kendati masih cukup variatif sepanjang tahun 2025,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di Kantor LPS, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Kemudian, inflasi masih cenderung persisten dibayangi dampak lanjutan dari penerapan kebijakan tarif dan kemungkinan perubahan pola supply chain global.

“Beberapa bank sentral global melanjukan penurunan suku bunga acuan sebagai upaya mendorong supaya ekonominya lebih baik. Namun, sebagian lainnya juga masih terus mencermati dampak perkembangan kebijakan tarif ke tingkat inflasi, serta ekonomi secara luas,” terangnya.

Sementara itu, volatilitas di pasar keuangan cenderung menurun di tengah optimisme investor atas prospek ekonomi dan aktivitas bisnis, korporasi, pasca tercapainya beberapa kesepakatan negosiasi tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara dunia.

Adapun dari domestik, penetapan TBP didasari oleh kinerja ekonomi domestik masih relatif solid, namun tetap perlu diperkuat di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian.

“Kinerja ekonomi domestik relatif terjaga ditopang membaiknya aktivitas investasi dan tingkat konsumsi yang stabil. PDB Indonesia tumbuh 5,12 persen (yoy) pada triwulan II 2025,” kata Purbaya.

Purbaya menerangkan, perkembangan kinerja ekonomi dan perbankan dinilai menunjukkan dinamika yang tinggi. Ekonomi negara-negara besar tercatat tumbuh positif sepanjang kuartal II 2025.

Ia juga menyampaikan beberapa perkembangan positif terkini, yaitu kinerja intermediasi perbankan masih dalam tren positif diikuti ketahanan permodalan dan likuiditas yang memadai.

Data pada Juli 2025 menunjukkan, penyaluran kredit tumbuh 7,03 persen secara year on year (yoy), didorong aktivitas investasi yang masih cukup tinggi, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 7 persen secara yoy. Penghimpunan DPK utamanya ditopang perbaikan aktivitas fiskal pemerintah, korporasi, dan konsumsi masyarakat yang tercermin dari peningkatan pada produk giro sebesar 10,72 persen (yoy) dan tabungan 5,91 persen (yoy).

Lebih jauh, ketahanan permodalan tetap solid sebagai buffer risiko dari sisi volatilitas pasar dan kredit. Rasio permodalan atau KPMM industri terjaga di level 25,81 persen pada periode Juni 2025. Sementara itu, kondisi likuiditas masih relatif memadai dengan rasio AL/NCD berada di level 119,43 persen (threshold: 50 persen) dan AL/DPK sebesar 27,08 persen (threshold: 10 persen) pada Juli 2025.

Purbaya melanjutkan, terjaganya tingkat permodalan juga diikuti dengan aspek pengelolaan risiko kredit yang terjaga. Hal ini tecermin dari rasio non performing loan (NPL) yang terkendali pada level 2,28 persen dan rasio loan at risk (LaR) yang terus turun dan berada di level 9,68 persen dari total penyaluran kredit pada periode Juli 2025, level ini sudah lebih rendah dari tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, cakupan penjaminan simpanan nasabah tidak boleh melebihi batas minimal sebagaimana diamanatkan Undang-Undang LPS, yakni paling sedikit 90 persen dari keseluruhan nasabah bank. Upaya itu merupakan bagian untuk memperkuat kepercayaan masyarakat kepada perbankan dan stabilitas sistem keuangan secara luas.

“LPS pun terus memantau pergerakan atas tren suku bunga simpanan perbankan nasional, baik yang berdenominasi rupiah maupun valuta asing. Saat ini suku bunga pasar (SBP) simpanan rupiah bergerak dalam kisaran terbatas,” terangnya.

Pada periode observasi hingga pertengahan Agustus, SBP tercatat turun 11 bps ke level 3,45 persen, dibandingkan periode observasi penetapan TBP reguler bulan Mei 2025. Ia menyebut, ruang penurunan lanjutan SBP cukup terbuka pasca pemangkasan BI-Rate terkini (Agustus 2025) sebesar 25 bps.

Di sisi lain, faktor likuiditas perbankan yang memadai, tingkat kompetisi antarbank, serta target penyaluran kredit potensial memengaruhi laju dan respon penurunan suku bunga simpanan lintas kelompok bank.

Pada periode observasi yang sama, pergerakan SBP simpanan valas cenderung lebih mixed. SBP Valas di bulan Agustus terpantau turun 5 bps ke level 2,12 persen dibandingkan periode observasi penetapan TBP reguler bulan Mei 2025.

“Saat ini perbankan masih cenderung menunggu langkah lanjutan The Fed dalam memutuskan timing dan besaran penurunan Fed funds rate (FFR). Sementara itu kondisi likuiditas valas domestik termasuk nilai tukar dan kebutuhan transaksi deposan akan memengaruhi besaran dan pergerakan suku bunga simpanan valas,” jelasnya.

Dengan adanya penetapan TBP terbaru, Purbaya mengimbau agar bank transparan dan terbuka menyampaikan kepada nasabah penyimpan mengenai besaran TBP yang berlaku saat ini. Diantaranya melalui penempatan informasi tersebut di tempat yang mudah diketahui nasabah atau melalui media informasi serta kanal komunikasi bank kepada nasabah.

“Dan dalam rangka memperkuat perlindungan dana nasabah serta upaya menjaga kepercayaan nasabah deposan, LPS juga mengimbau agar bank selalu memperhatikan ketentuan Tingkat Bunga Penjaminan simpanan dimaksud dalam rangka penghimpunan dana,” tutupnya. 

Read Entire Article