
SEJUMLAH pemimpin Eropa mengaku cukup optimistis setelah menggelar pertemuan virtual dengan Donald Trump. Pertemuan itu dua hari sebelum ia bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska untuk membahas peluang mengakhiri perang di Ukraina.
Trump menyampaikan tujuan utama pertemuan tersebut adalah mencapai gencatan senjata antara Moskow dan Kyiv. Ia juga menegaskan, setiap pembahasan terkait wilayah harus melibatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, serta disertai jaminan keamanan sebagai bagian dari kesepakatan.
Pertemuan daring itu diikuti para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Finlandia, dan Polandia, bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Sekjen NATO Mark Rutte. Meski tidak dilibatkan secara langsung dalam KTT Alaska, para pemimpin Eropa berupaya memastikan kepentingan Ukraina dan keamanan benua tetap menjadi perhatian Trump.
Trump mengaku menilai pertemuan tersebut “sempurna” dan memperingatkan Rusia akan menghadapi “konsekuensi sangat berat” jika tidak menghentikan perang. Ia bahkan berencana mengatur pertemuan lanjutan yang melibatkan Putin dan Zelensky jika pertemuan pertama berjalan baik.
Namun, sejumlah pemimpin Eropa kembali menegaskan pentingnya keterlibatan Kyiv dalam keputusan akhir. Mereka khawatir Trump dapat tergoda memenuhi tuntutan lama Putin, yakni pengambilalihan wilayah Ukraina sebagai syarat gencatan senjata. Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan, jika Rusia menolak kompromi, AS dan Eropa harus meningkatkan tekanan.
Kekhawatiran ini muncul setelah Trump beberapa kali menyebut ide “pertukaran wilayah” antara Kyiv dan Moskow. Moskow sendiri menegaskan posisinya belum berubah sejak Juni 2024, yakni Ukraina harus mundur dari empat wilayah yang sebagian dikuasai Rusia, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia, serta menghentikan upaya bergabung dengan NATO. Kyiv menolak keras tuntutan tersebut, khawatir Rusia akan menggunakan wilayah yang dikuasai sebagai landasan serangan di masa depan.
Sejumlah pemimpin Eropa mengungkapkan jaminan keamanan untuk Ukraina telah dibahas. PM Inggris Keir Starmer menyebut ada “kemajuan nyata” dan memuji upaya Trump. Inggris dan Prancis juga menegaskan kesiapan membentuk “Koalisi Bersedia” untuk mencegah invasi lanjutan Rusia, termasuk menyiapkan pasukan penjamin setelah konflik berakhir, meski detailnya masih dibahas.
Sementara itu, di garis depan, serangan musim panas Rusia terus berlanjut. Zelensky menuding Putin hanya berpura-pura tak terpengaruh sanksi dan mendesak agar tekanan terhadap Moskow diperkuat. Trump sendiri mengakui, meski sudah berbicara langsung dengan Putin, ia belum yakin bisa menghentikan serangan terhadap warga sipil Ukraina. (BBC/Z-2)