
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, An'im Falachuddin, meminta syarikah Arab Saudi mengantisipasi kepadatan jemaah di Mina saat puncak haji. Hal tersebut imbas dari batalnya tanazul (pemulangan lebih awal ke hotel di Makkah setelah melakukan jumrah aqobah).
"Mendesak kepada syarikah untuk mempersiapkan dengan sebaik baiknya mabit yang ada di Mina, terutama yang banyak dikeluhkan terjadi adalah antrean panjang di kamar mandi," kata An'im dalam keterangannya di Makkah, Rabu (6/4).
"Jangan sampai terjadi antrean yang panjang," tegasnya.

Hal lainnya, An'im menyoroti soal kekurangan air di tenda-tenda. Jangan sampai hal itu terjadi. Termasuk soal ketepatan waktu pengiriman konsumsi.
"Jangan sampai kekurangan air itu yang paling fatal, kemudian lagi konsumsi jangan sampai terjadi lagi keterlambatan pengiriman konsumsi, itu yang kami wanti-wanti betul," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjelaskan penundaan skema tanazul itu mengikuti pertimbangan dari Pemerintah Arab Saudi. Ia menilai kebijakan tersebut juga untuk kemaslahatan jemaah haji Indonesia.
“Menteri Urusan Haji membayangkan lebih dari 30 ribu akan melakukan tanazul bersamaan semua negara juga akan melakukan seperti itu, maka dikhawatirkan akan terjadi pemadatan jalanan dan takutnya nanti ada chaos segala macam,” tutur Nasaruddin.
“Jadi mencegah segala sesuatu terjadi maka pemerintah Saudi Arabia memutuskan tidak ada tanazul," tambahnya.