REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Pertamina EP Field Cepu turut serta membantu upaya pemadaman kebakaran sumur minyak ilegal yang terjadi di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Hingga Senin (18/8) siang, api masih belum berhasil dipadamkan karena terkendala konstruksi sumur yang tidak standar.
Superintendent HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) Pertamina EP Field Cepu, Indra Firmanuddin, menjelaskan sumur minyak ilegal tersebut tidak dilengkapi kepala sumur (wellhead), sehingga proses pemadaman menjadi sangat sulit.
“Ada beberapa langkah yang kami lakukan. Pertama, upaya pendinginan di area sekitar lokasi karena suhu cukup panas dan dekat dengan pemukiman serta lahan pertanian warga," ujar Indra.
Setelah itu, kata dia, pihaknya berupaya memutus mata rantai segitiga api dengan cara mengurangi suplai oksigen, dengan metode menutup titik sumur dengan menggunakan tanah.
“Karena sumur ini dibuat tidak standar, tidak ada wellhead atau peralatan yang memadai, maka opsi terbaik adalah menutup titik api dengan media tanah,” ujarnya.
Indra menjelaskan tim Pertamina juga sedang menyiapkan langkah lanjutan berupa pendinginan (cooling) agar area sekitar aman bagi petugas yang bekerja.
“Kami berharap kadar gas dapat dieliminasi, sehingga api bisa segera padam dan tidak menyebar ke tempat lain,” ujarnya.
Ia mengakui, kendala utama adalah ketiadaan peralatan standar di sumur minyak rakyat tersebut.
“Kesulitannya karena sumur ini dikerjakan secara ilegal, tanpa standar keselamatan. Tidak ada kepala sumur ataupun tools untuk menghentikan aliran gas,” ungkapnya.
Diketahui, kebakaran sumur minyak ilegal itu terjadi pada Ahad (17/8) siang. Insiden tersebut menewaskan tiga orang warga, sementara beberapa korban lain mengalami luka bakar dan dirawat di rumah sakit. Selain itu, sekitar 50 kepala keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terdampak kobaran api.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blora mengambil langkah cepat dengan memadamkan aliran listrik di kawasan terdampak kebakaran sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
Pemadaman dilakukan sejak Ahad (17/8) siang, tak lama setelah api dari sumur minyak itu membesar dan merembet ke rumah-rumah warga.
Manajer PLN ULP Blora, Wardoyo menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mencegah korsleting ataupun percikan listrik yang dapat memperparah kebakaran. “Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Pemadaman ini sebagai langkah pengamanan agar tidak ada percikan listrik yang bisa memicu kebakaran semakin meluas,” ujarnya.
Wardoyo mengatakan pihak PLN mengerahkan tim untuk melakukan mitigasi gangguan sekaligus memulihkan pasokan listrik secepat mungkin. Dari hasil penanganan, kata dia, saat ini hanya dua trafo yang masih padam dengan jumlah pelanggan terdampak sekitar 65 rumah.
“Petugas memitigasi wilayah padam dengan memotong jumper TM. Alhamdulillah gangguan bisa diminimalisir, meski 65 pelanggan masih belum dialiri listrik,” ujarnya.
Akibat kebakaran tersebut, sedikitnya lima rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan berat maupun ringan. Sementara itu, lebih dari 50 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat demi keselamatan.
PLN memastikan aliran listrik baru akan dinyalakan kembali setelah kondisi di lapangan dinyatakan aman oleh petugas pemadam kebakaran dan aparat terkait.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, namun langkah ini harus dilakukan demi keamanan bersama,” ujar Wardoyo.
sumber : Antara