Ilustrasi Sahabat Nabi.
REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Saat menemui Rasulullah SAW dalam keadaan masih berstatus non Muslim, Adi bin Hatim ditanya oleh baginda nabi mengapa enggan masuk Islam.
"Barangkali Anda hai Adi enggan masuk agama ini karena kaum Muslimin sedikit jumlahnya sedangkan musuh-musuh mereka banyak. Demi Allah! tidak lama lagi Anda akan mendengar berita seorang wanita datang dari Qadisiyah mengendarai unta ke Baitullah tanpa takut kepada siapapun selain kepada Allah!" ujar Nabi SAW.
"Atau mungkin anda juga enggan masuk Islam karena ternyata raja-raja dan para sultan terdiri dari orang yang bukan Islam. Demi Allah! tidak lama lagi Anda akan mendengar Istana Putih di Babil (Irak) direbut kaum Muslimin dan kekayaan Kisra bin Hurmuz (di Persia) pindah menjadi milik mereka," tambah Nabi.
Adi bertanya kagum, "Kekayaan Kisra bin Hurmuz?"
"Ya, kekayaan Kisra bin Hurmuz!" ujar Nabi SAW tegas.
Seketika itu juga Adi bin Hatim masuk Islam. Dia mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Nabi.
Adi bin Hatim berusia panjang. Tiga perkara yang diucapkan Nabi kepadanya menjadi kenyataan saat dia hidup. Agama Islam dan bangsa Arab masuk ke wilayah Irak pada masa Kha lifah Umar bin Khattab pada 637 M. Merekalah yang menyebut wilayah ini dengan nama Irak. Khalifah kemudian mendirikan dua kota penting, yaitu Kufah dan Basrah.
Sementara, penaklukan Arab dan Islam terhadap Iran dimulai pada awal abad ke-7 Masehi pada Pertempuran al-Qadisiyyah pada tahun 636 M. Bahkan, Adi bin Hatim menjadi tentara berkuda pertama yang masuk ke perbendaharaan Kisra bin Hurmuz serta merampas harta kekayaannya.
Dia juga menyaksikan seorang wanita berkendara unta dari Qadisiyah (di Persia) tanpa takut kepada siapa pun, sehingga sampai ke Baitullah.
Sumber:
Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah SAW/DR Abdurrahman Rafat Basya/UIN Maulana Malik Ibrahim Malang