REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pidatonya di St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 Juni lalu menegaskan, kemandirian pangan merupakan prioritas tertinggi pemerintahannya dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
“Kewajiban pertama sebuah pemerintahan adalah melindungi rakyatnya dari kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan akibat lingkungan yang menantang,” tegas Prabowo kala itu.
Prabowo menjelaskan mengapa ia memilih pertanian sebagai salah satu sektor prioritas dalam pemerintahannya. Kata Prabowo, itu menunjukkan keberpihakan negara kepada rakyat kecil. “Kita ingin memastikan keberhasilan ekonomi bukan hanya dinikmati oleh satu persen orang terkaya. Kita ingin kesejahteraan dinikmati oleh sebanyak-banyaknya rakyat,” ujarnya.
Prabowo mengulangi komitmennya yang tinggi pada sektor pangan di Indonesia, lewat pidato di Sidang Tahunan MPR RI, pada Jumat (15/8/2025). Prabowo memaparkan capaian besar sektor pertanian yang kini menjadi salah satu kebanggaan nasional.
“Tidak ada negara yang kuat yang tidak mampu memproduksi pangannya sendiri. Karena itu, pemerintah yang saya pimpin bekerja keras untuk memutus ketergantungan pada impor,” kata Presiden. Prabowo juga menegaskan beras dan penggilingan padi merupakan komponen penting yang menjadi prioritas negara.
Pertanian, jangkar kokoh di tengah ketidakpastian
Di tengah ketidakpastian global, sektor pertanian di Indonesia memang disebut-sebut menjadi jangkar yang kokoh. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam salah satu kesempatan menegaskan sektor ini bukan hanya tampil sebagai tulang punggung ekonomi, tetapi juga sebagai kunci utama kemandirian pangan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kontribusi yang signifikan, di mana ekonomi nasional tumbuh 5,12 persen (yoy), dengan sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap PDB, yaitu 13,83 persen.
Untuk mewujudkan kemandirian pangan, kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi menjadi hal yang tak terhindarkan.
sumber : Antara