Pasukan Israel mengawal warga Druze di perbatasan Israel-Suriah, di Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, Rabu, 16 Juli 2025.
REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS – Pasukan penjajahan Israel merangsek dan mengobrak-abrik wilayah Suriah tak jauh dari ibu kota Damaskus tanpa perlawanan pada Rabu. Aksi ini setelah pesawat tanpa awak Israel membunuh delapan tentara Suriah sehari sebelumnya.
Pasukan Israel telah melakukan serangkaian serangan terhadap bekas barak tentara di Kiswa, barat daya ibu kota Suriah, Damaskus, menurut TV al-Ekhbariya yang dikelola pemerintah Suriah. Video menunjukkan pesawat Israel menyerang lokasi di desa tersebut pada hari Rabu.
Sementara itu, sumber militer Suriah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara Israel melakukan operasi pendaratan di barak dengan menggunakan empat helikopter. Menurut sumber tersebut, tentara Israel membawa puluhan tentara dan peralatan pencarian dalam jumlah yang tidak ditentukan karena mereka menghabiskan lebih dari dua jam di lokasi tersebut. Tidak ada perlawanan dari tentara Suriah terhadap penerobosan Israel tersebut.
Operasi tersebut terjadi sehari setelah serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan delapan tentara di dekat Kiswa.
Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa serangan awal pesawat tak berawak Israel pada hari Selasa itu menargetkan tentara yang, ketika sedang berpatroli, menemukan “alat pengawasan dan penyadapan” milik Israel. Serangan yang terus berlanjut membuat pasukan lain tidak dapat mencapai daerah tersebut hingga malam berikutnya. Tentara lain berhasil mengambil jenazah delapan tentara yang terbunuh sehari sebelumnya dan “menghancurkan beberapa sistem (pengawasan) dengan menargetkan mereka dengan senjata yang sesuai,” kata SANA.
Sementara para pejabat Suriah di pemerintahan Presiden sementara Ahmed al-Sharaa menuduh Israel berusaha memperluas kendalinya di wilayah tersebut. Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut serangan tersebut sebagai “pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam PBB”.
Ia menambahkan bahwa serangan itu merupakan “pelanggaran nyata terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Republik Arab Suriah”. Israel telah melancarkan ratusan serangan yang menargetkan situs dan aset militer di seluruh Suriah sejak jatuhnya mantan pemimpin Bashar al-Assad pada bulan Desember.
Mereka juga memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan Suriah dengan merebut zona penyangga demiliterisasi, sebuah tindakan yang melanggar perjanjian pelepasan diri tahun 1974 dengan Suriah.
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa Israel telah mengirim 60 tentara untuk menguasai daerah di dalam perbatasan Suriah di sekitar Gunung Hermon, dekat puncak bukit strategis dekat perbatasan dengan Lebanon.
Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani mengecam “serangan militer” tersebut sebagai bagian dari upaya Israel untuk menjalankan “rencana ekspansionis dan partisi”.