Peluh membasahi dahinya, namun senyum terus mengembang di bibirnya. Dengan cekatan gadis berwajah bule itu memungut sampah yang melintas di depannya. Dia adalah Danielle Muizeelar, mahasiswi salah satu universitas di Belanda.
Bersama puluhan mahasiswa asing lainnya, gadis berambut panjang itu terjun ke sungai Jembul, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mengikuti kegiatan aksi bersih-bersih sungai (clean up).
"Ini sangat menyenangkan. Sebelumnya saya tidak pernah melakukannya," tutur Danielle saat ditemui Basra disela aksinya, Sabtu (26/7).
Danielle merupakan satu dari puluhan mahasiswa asing dari 6 negara yang sedang mengikuti kegiatan International Community Outreach Program (iCOP) 2025 yang digelar Petra Christian University (PCU).
Clean up sendiri merupakan rangkaian kegiatan iCOP 2025. Bekerja sama dengan komunitas Sungai Watch, aksi ini dilakukan dengan membersihkan sampah di sungai Jembul, Kabupaten Mojokerto.
Senada dengan Danielle, Amber Dubbeld juga mengaku senang bisa terlibat kegiatan tersebut.
"Saya senang bisa berada di sini, orangnya ramah-ramah," tutur mahasiswi dari Belanda ini.
iCOP 2025 merupakan program pengabdian masyarakat internasional yang memungkinkan mahasiswa lintas negara saling belajar kearifan lokal dan yang paling utama memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan masyarakat.
Denny Tri Haryanto, S.T.M.Th., selaku ketua iCOP 2025 mengungkapkan bahwa fokus tahun ini adalah “Transforming Society” dengan memberdayakan potensi desa serta pelestarian budaya lokal.
“Sebelumnya, kami sudah dua kali melakukan survei dan rembug warga, baik dosen maupun mahasiswa, untuk memastikan setiap program yang kami rencanakan benar-benar menjadi solusi atas permasalahan di desa. Penting untuk diketahui, perencanaan program di desa ini bersifat multi-years, bukan sekadar setahun pindah lokasi, melainkan kami susun untuk pengembangan selama tiga tahun,” urai Denny.
Tahun ini, sebanyak 152 mahasiswa dan para dosen pendamping dari sembilan kampus serta enam negara berbeda akan terjun langsung ke Mojokerto, menyebar di 6 dusun, 5 desa, dan 3 kecamatan, untuk tidak hanya belajar kearifan lokal tetapi juga memberikan kontribusi nyata.
Mereka melakukan sekitar 30 program kegiatan baik itu kegiatan non fisik termasuk budaya dan kegiatan fisik.
Denny menuturkan, ratusan peserta itu terdiri dari 29 mahasiswa Dongseo University (Korea Selatan), 23 mahasiswa Inholland University of Applied Science (Belanda), tiga mahasiswa The Hongkong University of Science and Technology (Hong Kong), 16 mahasiswa International Christian University (Jepang), tujuh mahasiswa Fu Jen Catholic University (Taiwan), tiga orang Lingnan University Hong Kong (Hong Kong), 17 mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (Indonesia), satu orang Universitas Negeri Surabaya (Indonesia) dan 53 mahasiswa Petra Christian University (Indonesia).
“Para peserta ini didampingi dengan para dosen pendamping dan tersebar di Dusun Sumber-Desa Sumberjati, Dusun Petung-Desa Sumberjati, Dusun Lebaksari-Desa Rejosari, Jembul-Kecamatan Jatirejo, Dilem-Kecamatan Gondang dan Ngeprih, Pacet Selatan-Kecamatan Pacet,” tambah Denny.
iCOP 2025 tahun ini berkolaborasi dengan Komunitas Sungai Watch, komunitas dari Bali yang dikenal fokus pada penanganan sampah di sungai, menandai langkah maju dalam upaya menjaga lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat.
Aksi nyata untuk kepentingan masyarakat ini tampak di Desa Jembul. Desa dengan pesona alam dan budaya yang kian berkembang menjadi destinasi wisata ini sangat bergantung pada kebersihan sungai-sungainya. Namun, tantang...