Kisah Guru Nasrani dari Papua, Kagumi Nilai Keislaman saat Kuliah di Kampus NU

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Yustina Gemilang, guru SD di Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan. Foto: Masruroh/Basra

Rambut panjang bergelombang dibiarkannya tergerai. Kebaya brokat berwarna coklat melekat pas di tubuhnya. Meski tampil berbeda dari kebanyakan gadis yang memenuhi auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada Kamis (21/8) siang itu, namun rona bahagia selalu terpancar di wajahnya. Dia adalah Yustina Gemilang, S.Pd., Gr.

Gadis kelahiran 7 Juni 1998 itu baru saja dilantik sebagai guru profesional melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Unusa. Jika kebanyakan gadis di ruangan itu tampil berhijab maka tidak demikian halnya dengan Gemilang. Meski demikian gadis Nasrani itu terlihat tak canggung berbaur dengan mereka yang berhijab.

"Teman-temannya sangat baik dan ramah, menerima saya yang berbeda keyakinan dengan mereka. Itu salah satu hal yang membuat saya betah selama kuliah di Unusa," tutur Gemilang saat ditemui Basra usai pengukuhannya.

Selama dua tahun Gemilang menempuh pendidikan guru di Unusa. Selama kuliah di kampus Nahdlatul Ulama (NU) itu Gemilang mengaku banyak belajar terkait nilai-nilai keislaman yang selama ini tak pernah dijumpai sebelumnya.

"Ada salah satu mata kuliah yang baru saya temui saat kuliah di Unusa, dan menurut saya cukup menarik karena memiliki makna yang dalam. Mata kuliah itu adalah Aswaja," tutur guru di pedalaman Papua ini.

Aswaja adalah singkatan dari Ahlussunnah wal Jama'ah, sebuah aliran dalam Islam yang menekankan pada mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan pemahaman mayoritas sahabat (jamaah).

Awalnya Gemilang hanya mengikuti sambil lalu mata kuliah tersebut dan menganggapnya sekadar kewajiban akademis. Namun semakin dipelajari, semakin ia menemukan relevansi Aswaja dengan kehidupan sehari-hari.

"Nilai-nilai yang diajarkan dalam Aswaja, seperti tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), toleransi, dan keadilan ternyata sangat penting untuk hidup berdampingan dalam keberagaman," jelasnya.

Bagi Gemilang, nilai-nilai Aswaja menjadi fondasi dalam menghadirkan suasana kelas yang inklusif.

"Saya belajar melihat perbedaan bukan sebagai penghalang, melainkan sebagai kekayaan yang harus dipelihara," tambahnya.

Setelah resmi dilantik sebagai guru profesional, semangat Gemilang kembali mengajar anak didiknya di pedalaman Papua tumbuh berkali lipat. Ia ingin memberikan yang terbaik kepada anak-anak di pedalaman Papua yang kurang beruntung dalam mengakses pendidikan.

"Saya pernah mengajar di SD YAPELIN Ob Anggen Dogobak, Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan ini. Sekitar 5 jam perjalanan udara dan darat dari Ibu kota Jayapura," terangnya.

Melihat kondisi anak didiknya yang serba minim fasilitas pendidikan di sana, menumbuhkan motivasi bagi Gemilang untuk memperdalam ilmunya.

"Saya merasakan ilmu dan keterampilan saya belum cukup untuk menjawab kebutuhan anak-anak, khususnya mereka yang tinggal di pedalaman dengan segala keterbatasannya," tuturnya.

Ia ingin terus belajar agar bisa melayani anak-anak di pedalaman dengan lebih maksimal. Dan mengikuti program Pra Jabatan PPG di Unusa seolah menjadi jawaban Tuhan atas keinginannya.

"Saya melihat ini sebagai jawaban Tuhan sekaligus peluang berharga untuk melengkapi diri sebagai guru. Setelah melewati serangkaian tes, akhirnya saya dinyatakan lolos (kuliah di Unusa)," ujar putri almarhum Julius Warso Prapto Atmojo dan almarhumah Titin Jamiah ini.