REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Israel, Mike Huckabee, mendukung operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Dia mengatakan, kelompok Hamas sudah tak memiliki tempat untuk masa depan Gaza.
"Presiden (Donald Trump) telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ini adalah keputusan yang harus diambil Israel. Masa depan mereka dipertaruhkan. Hamas tidak bisa tinggal, mereka tidak memiliki peran di masa depan Gaza, dan mereka harus membebaskan semua sandera," kata Huckabee ketika diwawancara Al Arabiya, Kamis (21/8/2025).
Huckabee menilai, serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 merupakan sebuah titik balik yang harus ditangani Israel dengan caranya sendiri. "Kami tidak akan memberi tahu mereka bagaimana, bukan hanya membela diri, tetapi juga bagaimana membalas dendam atas pembantaian rakyat mereka," ujarnya.
Ketika ditanya perihal potensi jatuhnya korban jiwa pada masyarakat Gaza akibat operasi darat Israel di wilayah tersebut, Huckabee tak menyangkal adanya kekhawatiran tersebut. "Dan itulah alasan yang semakin kuat bagi Hamas untuk menyerah,” kata Huckabee.
Saat ini Israel tengah berusaha merebut kendali Kota Gaza. Meski hal itu ditentang komunitas internasional karena dikhawatirkan memperpanjang perang dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, Israel tak menghiraukannya.
Awal pekan ini, Hamas menyetujui proposal gencatan senjata yang identik dengan yang diterima Israel pada Juli lalu. Namun dengan serangan darat terbaru Israel, muncul pertanyaan apakah kesepakatan itu kini masih memungkinkan.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Huckabee skeptis terhadap ketulusan Hamas dalam menyetujui kesepakatan gencatan senjata. “Mereka mulai menuntut lebih banyak hal, dan itu merusak kesepakatan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Mesir, Yordania, dan utusan AS Steve Witkoff juga merasakan frustrasi yang sama.
"Satu hal yang jelas: (Hamas) harus mengakui bahwa masa depan mereka di Gaza telah berakhir. Mereka tidak memiliki masa depan di sana," tambah Huckabee.
Dia pun mengkritisi sejumlah negara Eropa yang berencana mengakui negara Palestina. Huckabee menyarankan agar mereka meninjau ulang rencananya dan memberikan tekanan lebih besar kepada Hamas, bukan Israel.
"Hentikan tekanan yang terlalu besar terhadap cara Israel membela diri melawan Hamas, dan mulailah memberikan tekanan pada aksi militer radikal yang bertujuan untuk membunuh orang-orang Yahudi," kata Huckabee.