
Pekan Raya Jakarta (PRJ) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu (28/6) sore dipadati kendaraan pribadi. Meski sebelumnya ramai diberitakan soal kemacetan parah di sekitar lokasi, sejumlah pengunjung tetap memilih membawa mobil.
Alasannya, sebagian besar khawatir naik transportasi umum (transum) akan lebih merepotkan. Pita misalnya, ia memilih datang dengan kendaraan pribadi karena takut pulang larut malam.
"Iya, takutnya pulangnya malam ya, soalnya selesaikan bisa jam 10-an lebih nanti kalo pake TransJakarta takutnya kemaleman juga, takut ramai kalo bubaran pake TransJakarta," kata Pita.
Zaenal misalnya, ia memilih membawa mobil sebab datang bersama orang tuanya.
“Bawa orang tua juga soalnya, takutnya capek. Kalau bawa mobil gini seenggaknya bisa pada istirahat di mobil, duduk enggak desak-desakan juga,” ujar Zaenal.

Baik Prita maupun Zaenal mengaku kesusahan mencari parkir. Zenal sudah lebih dari setengah jam mencari parkir, sementara Prita memang datang terlambat karena hanya ingin nonton konser.
"Kita nggak expect sih macetnya bakal separah ini. Saya ngiranya akses buat parkirnya akan banyak, tapi ternyata beberapa juga udah ditutup karena full ya," ucap Zaenal.
Lalu ada lagi Rusli, yang lebih dari satu jam agar kendaraannya bisa parkir.
“Udah satu jam lebih ini, kesiangan saya ke sininya,” kata Rusli.
Padahal, Rusli juga sudah mendengar kabar soal ramainya PRJ. Namun, ia mengira kemacetan hanya terjadi saat bubaran.

Sementara pantauan di Halte TransJakarta JIExpo Kemayoran terpantau kondusif pada Sabtu (28/6). Tidak terlihat adanya antrean panjang ataupun penumpang yang berdesak-desakan di area halte.
Para pengguna TransJakarta dapat naik dan turun dengan tertib tanpa hambatan berarti. Bus yang berhenti di depan halte juga tidak terlihat lama, sehingga arus keluar-masuk penumpang berlangsung lancar.
Situasi di sekitar halte pun terpantau aman. Jalur khusus TransJakarta di kawasan itu tidak mengalami hambatan signifikan sehingga bus dapat melaju tanpa kendala.
Sebagian pengunjung Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang telah selesai berkunjung tampak memilih menggunakan TransJakarta sebagai moda transportasi untuk pulang.