
Subaru Indonesia kembali masuk ke pasar nasional pada 2022 lalu, dinaungi PT Plaza Auto Mega sebagai distributor sekaligus Agen Pemegang Merek (APM). Rupanya, setelah tiga tahun hadir, Subaru Indonesia masih mengandalkan konsumen loyal dalam hal penjualan.
Arie Christopher, Chief Executive Officer Subaru Indonesia menyebut bahwa konsumennya mencari pengalaman sesuai karakter dari produk Subaru, bukan sekadar kendaraan.
“Profil pembeli Subaru mereka tidak membeli mobil sebagai alat transportasi untuk pindah dari titik A ke titik B,” ungkap Arie di sela-sela acara Subaru Luncheon 2025, Jakarta Selatan pada Selasa (24/6/2025).
“Konsumen Subaru itu memang menginginkan experience dalam mengemudi, experience memiliki Subaru. Jadi, para pemilik Subaru memang memiliki ikatan emosional dengan mobilnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arie menyampaikan hasil survei yang dilakukan oleh timnya terhadap konsumen Subaru di Tanah Air. Hasilnya menunjukkan bahwa pembeli Subaru di Indonesia bukan membeli Subaru untuk kendaraan pertama atau kedua, melainkan mobil ketiga atau keempat.
Berdasarkan hasil tersebut, permintaan terhadap model 7-penumpang Subaru tidak menjadi urgensi bagi para konsumen.
“Dari survei kami, konsumen beli Subaru bukan sebagai mobil kedua atau ketiga. Mayoritas mobil ketiga, keempat, atau kelima. Di segmen itu, mereka tidak memerlukan 7-seater. Mereka tidak menjadikan 7-seater prioritas utama mereka,” ucapnya.
“Setiap model itu punya kekuatan di segmen masing-masing. Misalnya Crosstrek, punya kekuatan di segmennya. Forester juga punya loyalis. BRZ apalagi, punya loyalis juga. WRX pun punya loyalis,” tutup Arie.
Saat ini, Subaru Indonesia mengorbitkan empat model andalannya. Mulai dari Subaru Crosstrek, BRZ, WRX, Outback, dan Forester yang akan memasuki generasi terbarunya pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 mendatang.