Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan ada dua musuh utama Indonesia, yaitu kemiskinan dan kebodohan. Zulhas awalnya menyinggung soal perkataan Presiden Prabowo Subianto yang sedikit demi sedikit terbukti.
Zulhas mula-mula menyinggung soal ASEAN yang tidak mungkin perang, tapi rupanya perang antara negara bertetangga yaitu Thailand dan Kamboja pecah.
"ASEAN katanya enggak mungkin perang, [tapi] Thailand sama Kamboja perang, betul apa betul?" kata Zulhas dalam kegiatan Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (10/8).
Zulhas kemudian menyinggung saling serang antara India dan Pakistan yang terjadi beberapa bulan lalu, kemudian peperangan yang masih terjadi di Timur Tengah. Tak hanya itu, Zulhas juga menyinggung peperangan di Eropa -- perang Rusia dan Ukraina --.
"Saudara-saudara, oleh karena itu perlu persatuan. Tadi tokoh-tokoh lintas agama menyatakan ikrar, bela negara. Kita diajarkan untuk menghormati apa pun agama saudara-saudara kita," tuturnya.
Zulhas kemudian mengatakan musuh Indonesia bukanlah sesama rakyat, melainkan kemiskinan. Zulhas menyebut, Prabowo telah telah menyalurkan bantuan beras yang menyasar pada 18,3 juta warga miskin hingga membentuk Koperasi Desa.
"Kebijakan-kebijakan agenda besar karena presiden kita pikirannya besar. Musuh utama kita miskin, karena itu lahirlah kebijakan besar, agenda besar ekonomi harus tumbuh dari desa," ungkapnya
"Tidak boleh rakyat kita diajarkan meminta-minta terus, sedekah terus. Tidak boleh rakyat kita diajari sedekah tapi kita harus ajari rakyat kita kreatif, produktif. Rakyat Indonesia pejuang-pejuang, patritot-patriot kemerdekaan yang walaupun susah kita memberi, bukan meminta-minta," lanjutnya.
Musuh Indonesia yang selanjutnya, menurut Zulhas, adalah kebodohan. Karena itu, Prabowo membentuk Sekolah Rakyat untuk mengatasi kebodohan.
"Musuh kita adalah kebodohan. Oleh karena itu Bapak Presiden buat Sekolah Rakyat. Anak-anak kita yang stunting, kurang gizi, oleh karena itu kebijakan Bapak Presiden memberikan makan bergizi agar kita tidak kurang gizi, agar anak-anak kita tidak stunting," tuturnya.