REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Utara mengungkap komplotan pencurian dengan modus ganjal anjungan tunai mandiri (ATM). Komplotan ini diketahui beroperasi antarprovinsi.
"Kelompok itu diketahui beroperasi di sejumlah daerah, termasuk Medan, Riau, dan Tangerang Selatan, dengan target korban secara acak di fasilitas ATM umum," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Sumut Komisaris Besar Polisi Ricko Taruna Mauruh di Medan, Ahad (10/8/2025).
Ricko melanjutkan, pelaku itu berjumlah empat orang yakni pria berinisial MD alias K yang berperan sebagai otak pelaku dalam kasus tersebut. Tersangka lainnya yaitu pria berinisial HH alias M, HS alias B, dan PS alias P sebagai rekanan. Dua di antaranya diketahui merupakan residivis kasus serupa dengan catatan kriminal panjang.
"Para tersangka dijerat Pasal 363 subsider Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan sebagaimana ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara," kata Ricko.
Ia menjelaskan, penangkapan itu berawal dari seorang warga Medan berinisial LS yang melaporkan kehilangan saldo rekening sebesar Rp 706 juta, usai bertransaksi di galeri ATM SPBU Selayang pada 20 Februari 2025.
Selanjutnya, ATM korban tidak terbaca mesin, kemudian salah satu pelaku berpura-pura membantu dan kemudian menukar kartu ATM korban dengan kartu yang telah dimodifikasi.
"Sambil menghafal PIN yang dimasukkan korban, dan beberapa jam kemudian uang di rekening korban telah dikuras di mesin ATM lain," kata dia.
Ricko mengatakan, modus pelaku menyiapkan tusuk gigi yang telah dimodifikasi untuk mengganjal slot kartu ATM. Mereka beraksi secara berkelompok, ada yang bertugas mengganjal mesin, menukar kartu, mengawasi sekitar lokasi, hingga menarik uang tunai di beberapa daerah.
Ia mengatakan, penangkapan dilakukan secara terpisah di Medan, Riau, dan Tangerang pada 25-30 Juli 2025, setelah serangkaian penyelidikan intensif dan koordinasi lintas wilayah tersebut.
"Barang bukti yang disita antara lain puluhan kartu ATM berbagai bank yang telah dimodifikasi, alat pengganjal slot kartu ATM, sepeda motor, serta pakaian yang digunakan saat beraksi," ucap dia.
Ia mengimbau kepada seluruh nasabah yang melakukan transaksi melalui ATM untuk selalu berhati-hati terhadap orang-orang di sekitar. Untuk itu, jangan mudah percaya kepada seseorang yang menawarkan bantuan, terutama saat sedang melakukan transaksi di mesin ATM.
sumber : Antara