Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri zikir kebangsaan dan ikrar bela negara yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Nasaruddin mengatakan sudah waktunya Indonesia tampil sebagai imam untuk peradaban dunia Islam modern.
"Pertanda bahwa Indonesia memiliki kecenderungan yang sangat diharapkan oleh dunia lain, bangsa lain, untuk menjadi imam untuk peradaban dunia Islam modern yang akan datang," katanya, Minggu (10/8).
Menurutnya, banyak pihak yang menilai Indonesia sudah waktunya tampil untuk melahirkan peradaban baru di tempat yang situasinya stabil mulai dari segi ekonomi, politik, dan penduduknya yang damai.
"Ini sangat menjanjikan dan sulit didapatkan di beberapa negara lain terutama dunia Islam. Saudara kita yang ada di Palestina masih menjerit, menderita mereka. Saudara-saudara kita yang tetangga mereka, mereka pun dibanjiri dengan jutaan pengungsi, sementara kita di sini stabilitas ekonomi dan keamanan pun juga alhamdulillah," jelasnya.
"Semakin aman suatu negeri, maka semakin peluang untuk berkembang Islam semakin baik, semakin tertib masyarakat maka semakin umat beragama itu dapat menjalankan agamanya masing-masing dengan baik," lanjutnya.
Selain menjadi pemimpin bagi negara-negara Islam, Nasaruddin juga mengajak menjadikan Indonesia sebagai rumah bagi semua umat beragama yang ada di dunia.
Nasaruddin juga yakin bahwa semakin umat beragama mendalami agamanya masing-masing, maka akan sulit untuk menemukan perbedaan satu sama lain.
"Tapi kalau dangkal pemahaman agama kita masing-masing, maka akan sangat mudah kita menemukan perbedaan antara satu agama dengan agama yang lain," tuturnya.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan rumah besar bagi umat beragama dan harus dijadikan contoh bahwa tidak ada negara yang seberagam Indonesia.
"Tidak ada negara yang paling plural dan semajemuk Indonesia di permukaan bumi ini, tapi kita mari berikan bukti bahwa kemajemukan pluralitas itu tidak berarti di situ di dalamnya ada persoalan konflik," pungkasnya.