Tumpukan sampah terlihat mengendap di aliran Kali Buntung di Jetis, Kota Yogyakarta. Sungai ini merupakan salah satu aliran yang bermuara ke Sungai Winongo.
Pantauan Pandangan Jogja pada Senin (16/6), sampah yang mengendap di aliran sungai ini didominasi oleh plastik, dedaunan, dan styrofoam.
Giyarti (59), warga yang tinggal sekitar 2–3 meter dari bibir sungai, mengaku sering mendengar suara motor berhenti di dekat sungai, diikuti bunyi seperti benda dibuang.
“Saat masak sering ada motor berhenti disitu saya lihat buang sampah. Dari jam 3 jam 2 malem motor berhenti buang sampah ‘blug’,” ujar Giyarti saat ditemui di lokasi, Senin (16/6).
“Saya nggak tau orangnya, dia pakai helm,” tambahnya.
Menurutnya, kejadian serupa kerap terjadi hingga empat kali dalam seminggu. “Seminggu 3 kali 4 kali ada,” ujarnya.
Ia menjelaskan, aliran Kali Buntung tergolong kecil, sehingga sampah yang dibuang langsung maupun yang terbawa dari hulu mudah tersangkut. Namun saat musim hujan dan aliran membesar, trash barrier (penghalang sampah) tidak mampu menampung volume sampah dan air.
“Kalau banjir besar banyak yang bablas (sampah). Sorenya banjir, jaringnya (trash barrier) hanyut,” kata Giyarti.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan akan menambah jumlah trash barrier di kawasan tersebut. Ia juga menyebut bahwa menurut Ketua RT setempat, sebagian besar warga sudah tertib membuang sampah.
“Saya akan menguatkan trash barrier. Saya akan menambahkan satu lagi di hulu, di tempat yang mudah dikontrol,” ujar Hasto.
Untuk pengelolaan dan pengambilan sampah dari trash barrier, Hasto menyebut akan melibatkan warga sekitar melalui program padat karya.
“Saya padat karyakan untuk bersih-bersih ini. Ini kan membagi rejeki ke banyak orang. Kalau ada trash barrier yang ngambilin sampahnya, kemudian yang ngambil itu pasukan oren dan ada gerobak khusus yang bawa ke depo atau ke tempat pemilahan. Lebih baik dari warga setempat,” jelasnya.
Sejauh ini, sudah ada empat trash barrier yang direncanakan akan dipasang di wilayah hilir. Penambahan penghalang di bagian hulu masih menjadi fokus pemerintah kota.
“Sejauh ini sudah 4 barrier rencana pasang di ilir. Minimal 4. Ini kan di hulu. Harapannya sampahnya kota tidak mengenai Bantul,” kata Hasto.