REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Karnaval Kemerdekaan yang digelar pada Ahad (17/8/2025) malam di Jakarta, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menampilkan kendaraan hias megah bertema Reog Ponorogo, sebuah warisan budaya tak benda dari Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Acara ini bukan sekadar pawai, melainkan pernyataan kuat tentang pentingnya budaya sebagai fondasi bangsa.
Mengusung tema “ReGo: Culture for Future”, kendaraan itu dihiasi dengan figur-figur ikonik dari Reog Ponorogo, seperti Kepala Dadak Merak yang gagah dan figur Ganong yang penuh ekspresi. Menurut keterangan pers kementerian, kedua figur ini adalah bagian tak terpisahkan dari kesenian Reog Ponorogo.
Selain itu, kendaraan tersebut juga menampilkan wastra Nusantara, yang melambangkan keragaman budaya yang memperkuat persatuan bangsa, serta ornamen-ornamen dengan unsur alam. Perjalanan kendaraan hias ini diiringi oleh musik reog yang memadukan unsur tradisional dan modern, menciptakan harmoni yang menyiratkan pesan budaya untuk masa depan.
Pemilihan tema “ReGo: Culture for Future” dinilai memiliki makna yang mendalam. ReGo merupakan singkatan dari Reog Ponorogo, yang penulisan katanya serupa dengan kata “rego” dalam bahasa Jawa, yang berarti harga atau nilai. Kemenbud menggunakan singkatan ini untuk menunjukkan bahwa kebudayaan adalah kekayaan bangsa yang bernilai tinggi, sebuah warisan leluhur yang harus terus dijaga dan diteruskan kepada generasi mendatang. Ini sejalan dengan semangat kesenian Reog Ponorogo itu sendiri, yang menekankan nilai-nilai kekuatan, keberanian, kebersamaan, ketekunan, ketangguhan, dan semangat juang. Nilai-nilai ini juga selaras dengan tema perayaan hari ulang tahun Republik Indonesia, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
Sementara itu, “Culture for Future” atau budaya untuk masa depan menegaskan bahwa perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan warisan budaya adalah fondasi serta inspirasi untuk masa depan. Harapannya, warisan budaya tidak hanya bertahan, tetapi juga dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya.
Kendaraan hias Kemenbud ini juga menjadi pusat perhatian dengan tulisan “Bukan Sound Horeg” yang menarik, dan ditumpangi oleh sejumlah seniman serta artis ternama. Nama-nama besar seperti Reza Rahadian, Christine Hakim, Happy Salma, Lukman Sardi, dan Melly Goeslaw turut memeriahkan acara ini. Sepanjang rute karnaval, Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, bersama para penampil, menyapa warga yang memadati pinggir jalan, membagikan suvenir, dan menyampaikan pesan kebudayaan secara langsung kepada masyarakat.