Poin-poin Pidato Megawati dalam Kongres VI PDIP

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Megawati Soekarnoputri terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu, 2 Agustus 2025.

Sebagai ketua umum terpilih, Megawati memberikan pidato kepada ribuan kadernya. Berikut poin-poin pidato yang disampaikan Megawati dalam Kongres VI PDIP:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Kwik Gian Gie

Sebelum menyinggung soal politik dan partai, Megawati mengucapkan belasungkawa atas wafatnya ekonom senior sekaligus mantan kader partai banteng, Kwik Kian Gie. “Meskipun tidak aktif dalam partai lagi tetapi masih terus-menerus berhubungan dalam hal ekonomi. Semoga Pak Kwik diterima dengan baik oleh Allah SWT,” ujar Megawati yang disusul ucapan aamiin oleh kader partai.

Kwik Kian Gie adalah ekonom senior yang juga kader PDIP meninggal dunia pada 28 Juni 2025. Dia juga diketahui aktif dalam Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) partai berlambang kepala banteng itu. 

Menjelaskan Tema Kongres VI PDIP

Megawati secara khusus meminta tema kongres kali ini yaitu Satyam Eva Jayate yang berarti kebenaran itu pasti menang. Satyam Eva Jayate merupakan falsafah dari kitab India Kuno dan digunakan oleh PDIP untuk tema HUT ke-51 partai dan kongres keenam.

Dengan tema itu, Megawati ingin menekankan persatuan sebagai satu-satunya senjata untuk memperjuangkan kebenaran tersebut. “Kita tidak akan mampu memenangkan kebenaran, jika kita selalu tercerai-berai, selalu sibuk dengan pertikaian internal,” ujarnya.

Menekankan Nilai Kedisiplinan dan Ideologi Partai

Megawati menekankan kedisiplinan dalam berbagai aspek kepada kader partai. “Yang harus punya disiplin organisasi, disiplin ideologi, disiplin teori, disiplin gerakan, dan semua itu adalah disiplin tindakan,” ujar Megawati.

Putri Presiden Soekarno ingin para kadernya menerapkan ajaran Bung Karno dengan berbagai kedisiplinan tadi. “Saya tidak butuh kader yang hanya pandai beretorika. Saya butuh kader yang rela turun ke bawah, ke akar rumput, menyambung dengan rakyat, dan menegakkan garis-garis ideologi partai,” katanya.

Menyinggung Kondisi Global Saat Ini

Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga tidak lepas untuk menyinggung kondisi global saat ini, seperti konflik Israel-Iran dan kemerdekaan Palestina. “Kondisi global itu sekarang, menurut saya tidak begitu nyaman, saya contohkan Iran dan Israel. Seperti pidato saya di Cina, seluruh dunia seharusnya mendukung Palestina, yang terus menerus merintih dan meminta haknya, yaitu menjadi negara yang merdeka, berdaulat, aman, seperti negara yang lain,” ujar Megawati.

Situasi global lain yang disinggung oleh Megawati, seperti perang Rusia-Ukraina, konflik Suriah, dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok, eskalasi Laut China Selatan, Semenanjung Korea, dan sengketa perbatasan Thailand-Kamboja. “Ini hati-hati betul, dampaknya seperti tadi atau kemarin yang saya katakan. Harus dipantau dampak perekonomian kita,” kata Megawati.

Dia juga menambahkan konflik tersebut harus menjadi perhatian pemerintah. “Ini harus menjadi perhatian kita. Jangan berpikiran itu urusan negara lain. Kita harus berpikir cerdas, mengantisipasi situasi,” kata Megawati.  

Tangis Megawati saat Hasto Datang di Tengah Pidato

Di tengah pidato politik yang disampaikan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto datang dan langsung menyalami Megawati di atas panggung. Hasto memberikan gestur hormat dan mencium tangan sang Ketua Umum. Megawati menggenggam tangan Hasto. Putri presiden pertama Soekarno itu terlihat menitikkan air mata. 

Tak lama kemudian, Megawati menyeka air matanya dengan tisu. Ia lalu menyerukan “Merdeka!” sebanyak tiga kali. Megawati kemudian menuturkan frasa “Satyam Eva Jayate” (kebenaran pasti menang), yang sering digunakan sebagai semboyan partai lambang banteng bermoncong putih ini. "Ternyata kebenaran itu akan menang, Alhamdulillah,” kata Megawati.

Menyindir KPK

Dalam pidato yang diberikan, Megawati menyindir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Megawati juga sedih dengan situasi yang terjadi pada lembaga antirasuah tersebut sampai membuat Presiden Prabowo Soebianto turun tangan dalam menangani kasus.

“Saya lihat KPK sekarang sedihnya bukan main. Sayalah yang membuat, yang namanya Komisi Pemberantasan Korupsi. Coba kalau modelnya kayak gini, coba saja pikir. Masa urusan begini saja, presiden harus turun tangan,” ucap Megawati.

Megawati juga mengaku, setiap malam menyebut nama Hasto Kristiyanto ketika berzikir. Dia berdoa mengharapkan keadilan yang hakiki. “Setiap malam kalau saya sedang berzikir saya sebut semua nama-nama, termasuk Pak Hasto,” kata Megawati.

Mengkritik Masalah Teknologi dan Digital

Masalah teknologi dan digital juga tidak lepas dari kritikan Megawati . “Sudah ada penelitian akibat dari anak-anak yang disuguhi gadget. Jadi, disuruh duduk baik-baik, mau lihat apa aja ada. Ternyata kecenderungannya menjadi antisosial, tidak mau bergaul, tidak bisa berkata-kata dengan baik,” kata Megawati. 

Megawati juga menyinggung kurikulum sekolah dan kondisi anak Indonesia sekarang yang memprihatinkan. “Kalau dulu, anak-anak itu mulai dari SD sudah disuruh ke depan dan mulai disuruh bercerita apa saja, sekarangkan tidak. Mulutnya sepertinya menjadi kaku dan tidak bisa merangkai kata-kata. Mengapa ini harus disampaikan, jangan lupa mereka adalah generasi kita, mereka adalah generasi Indonesia,” ujar Megawati.

Menegaskan Sistem Presidensial Indonesia

Menuju akhir pidato, Megawati menegaskan kembali sistem presidensial Indonesia. Dia menegaskan bahwa dalam sistem presidensial Indonesia, tidak dikenal istilah oposisi dan koalisi. “Sistem presidensial seperti yang kita anut tak kenal istilah oposisi dan koalisi. Demokrasi kita bukan demokrasi blok-blokan kekuasaan. Melainkan demokrasi yang bertumpu pada kedaulatan rakyat dan konstitusi itu yang paling tinggi, jangan kalian-kalian rubah,” ujar Megawati.

Sikap Politik PDIP terhadap Pemerintahan Prabowo

Putri Proklamator tersebut juga menyatakan sikap politik partainya terhadap pemerintahan Prabowo. PDIP akan mendukung pemerintah dengan catatan kebijakan yang dikeluarkan selalu berpihak pada rakyat.

“PDI Perjuangan tidak memosisikan sebagai oposisi dan juga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan. Kita adalah partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran, berpihak pada rakyat, dan bersikap tegas sebagai partai penyeimbang,” ucap Megawati dengan tegas dihadapan ribuan kader partai.  PDIP selama ini belum menentukan sikap politiknya setelah pemerintahan Prabowo-Gibran berkuasa. Dengan berakhirnya pidato politik Megawati, Kongres VI PDIP secara resmi ditutup.

Read Entire Article