Rekam Jejak Bank DBS Indonesia Ciptakan Dampak Sosial Bagi Masyarakat

5 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai tantangan sosial ekonomi, mulai dari kerawanan pangan, akses layanan kesehatan yang belum merata, hingga tingginya angka putus sekolah. BPS mencatat, per Maret 2025 angka kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 8,47%.

Artinya, ketimpangan sosial di Indonesia masih menjadi masalah yang memprihatinkan. Kementerian Sosial juga mencatat, Indonesia pada posisi ke-125 secara global dalam Indeks Inklusivitas Indonesia, pada 2022. Posisi ini lebih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Hasil itu menunjukkan adanya kesenjangan besar dalam akses terhadap pendidikan, peluang ekonomi, hingga layanan keuangan. Tidak hanya faktor dalam negeri, ketidakpastian ekonomi global dan dampak perubahan iklim pun semakin meningkatkan kerentanan masyarakat kecil.

Melihat kondisi tersebut, DBS Bank Ltd (Bank DBS) berkomitmen untuk tidak hanya melayani nasabah, melainkan juga berkontribusi secara bermakna bagi dunia usaha, lingkungan, dan komunitas di tempat Bank DBS beroperasi. Aspirasi ini pun turut diwujudkan melalui tiga pilar keberlanjutan.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong mengatakan, pertama, perbankan bertanggung jawab memastikan produk dan layanan keuangan yang memberdayakan nasabah serta mendorong pembangunan berkelanjutan. Kedua, praktik bisnis yang bertanggung jawab, yang beroperasi dengan integritas, transparansi, dan komitmen untuk mengurangi jejak lingkungan.

Ketiga, dampak melampaui perbankan dengan memanfaatkan sumber daya dan keahlian Bank DBS untuk mendukung inisiatif sosial dan lingkungan yang menciptakan dampak nyata.

Dia menegaskan pada 2023, Bank DBS (Group) dan DBS Foundation berkomitmen untuk mengalokasikan SGD 1 miliar (atau setara dengan Rp12,6 triliun) selama 10 tahun ke depan untuk mendukung komunitas rentan dan memperluas dampak sosial. Termasuk, memberdayakan petani, perempuan, dan kaum muda melalui kerja sama dengan The Asia Foundation, Dicoding, dan Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis).

Di tanah air, Bank DBS Indonesia juga mendorong inklusi dan buka peluang kerja untuk generasi masa depan bersama DBS Foundation. Melalui kerja sama tersebut, Bank DBS Indonesia telah memberikan pelatihan teknologi intensif selama satu semester penuh pada 3.000 mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), juga pelatihan dasar pada 57.000 talenta digital melalui program Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation.

Program ini juga berhasil mencetak 30.864 kredensial mikro atau sertifikat kompetensi baru di bidang Front-End & Back-End atau Machine Learning level dasar hingga mahir untuk Indonesia. Tidak hanya memberikan training, Coding Camp powered by DBS Foundation juga akan mendukung penyerapan kerja para lulusan melalui Event Bursa Kerja daring.

Lim Chu Chong mengungkapkan Bank DBS Indonesia memiliki peran yang jauh melampaui misi layanan perbankan keuangan semata.

"Sesuai dengan pilar keberlanjutan ketiga kami, yaitu Impact Beyond Banking, program Coding Camp powered by DBS Foundation hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan di Indonesia dengan mendorong inklusi digital serta memberdayakan generasi penerus talenta digital di Indonesia," kata Lim Chu Chong dalam keterangannya, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya pelatihan ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan digital, tetapi juga mempersiapkan untuk menjadi talenta masa depan yang mampu menjadi inovator, pemecah masalah, dan pemimpin ekonomi digital masa depan

Literasi finansial untuk perempuan rentan

Lim Chu Chong menegaskan Bank DBS Indonesia juga meyakini inklusivitas adalah langkah awal untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Melalui peningkatan literasi keuangan dan perluasan akses keuangan, masyarakat dan pelaku usaha kecil dapat mulai masuk ke dalam sistem ekonomi formal yang lebih aman.

Melalui mitra implementasi, Bank DBS Indonesia juga membantu pengembangan wirausaha agar mereka mampu mandiri dan tumbuh berkelanjutan. Sebagai buktinya, The Asia Foundation (TAF) dan DBS Foundation telah meresmikan program SHE CAN "Akselerasi Inklusi Keuangan bagi Perempuan Rentan di Provinsi Kalimantan Barat".

Program ini mendampingi 80.000 perempuan rentan di Provinsi Kalimantan Barat selama tiga tahun sejak 2024 hingga 2027 melalui rangkaian pelatihan dan pendampingan literasi keuangan yang terintegrasi.

Untuk diketahui, kajian Program SHE CAN mengungkap bahwa tingkat inklusi di kalangan perempuan rentan dan berpenghasilan rendah di Kalimantan Barat masih jauh lebih rendah daripada hasil SNLIK OJK, dengan hanya 67% perempuan memiliki rekening bank, 38% mengakses pinjaman (CU/Pegadaian/bank), dan 24% menggunakan e-wallet untuk bertransaksi digital. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada ketimpangan pada capaian inklusi keuangan pada masyarakat secara umum, khususnya pada kalangan perempuan rentan.

Pada Januari-Maret 2025, TAF melakukan studi kualitatif di tujuh kabupaten/kota tentang situasi inklusi keuangan perempuan dan bagaimana program ini bisa dijalankan di Kalimantan Barat. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa perempuan dari kelompok rentan menghadapi hambatan struktural dan kultural dalam mengakses layanan keuangan terutama karena beberapa faktor, termasuk minimnya literasi keuangan, tidak memiliki identitas resmi, serta norma sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pengambil keputusan utama dalam keluarga termasuk keputusan keuangan dan pengelolaan aset.

Tak hanya itu, sebagian besar perempuan dari kelompok rentan terpaksa menjalankan usaha informal dan mengakses pinjaman informal karena kesulitan memenuhi persyaratan lembaga keuangan formal. Pada akhirnya, hal ini membatasi peluang ekonomi mereka, dan meningkatkan ketergantungan sosial ekonomi terhadap sekitar termasuk dalam rumah tangga dan komunitas.

Kemudian, kebiasaan menabung perempuan di Kalimantan Barat sangat tinggi walau tidak pernah ada yang mencatat keuangan rumah tangga, maupun memisahkannya dari catatan keuangan wirausaha. Studi ini pun menunjukkan adanya keinginan kuat dari perempuan yang diwawancarai untuk menjadi lebih mandiri secara finansial, terutama sebagai cara untuk keluar dari siklus ketergantungan ekonomi rumah tangga.

Mengatasi tantangan ketahanan pangan di Indonesia

Bukan hanya perkara literasi keuangan, ketahanan pangan juga masih menjadi salah satu isu yang perlu dihadapi. Data BPS tahun 2024 mencatat prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat dalam skala nasional adalah 4,02%. Ketimpangan ini semakin terasa di Indonesia Timur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa tingkat kerawanan pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 14,68%.

Selain tantangan iklim, wilayah ini menghadapi keterbatasan infrastruktur, kurangnya akses dan pengetahuan tentang teknologi pertanian dan pangan bergizi, serta tingginya kesenjangan ekonomi. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat yang lebih merata dan inklusif agar tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan.

Berkaca dari situ, DBS Foundation bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial menggerakan Program FEAST (Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation) untuk periode 2025-2028 atau tiga tahun guna meningkatkan kapasitas petani skala kecil dalam menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan/cerdas iklim.

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan status nutrisi petani dan keluarganya melalui peran kepemimpinan perempuan dalam diversifikasi pangan dan ketahanan pangan keluarga. Adapun penerima manfaat adalah sekitar 8.000 petani skala kecil (50 persen perempuan) dan 20,000 anggota keluarga petani.

Fokus dan Komitmen DBS Foundation Dukung Social Enterprises

Di sisi lain, Bank DBS Indonesia juga turut mendorong wirausaha sosial (social enterprises) melalui DBS Foundation yang didirikan sejak 2014. Dengan komitmen awal sebesar SGD 50 juta, DBS Foundation berupaya mendukung wirausaha sosial atau bisnis inovatif yang tidak hanya mencari keuntungan, melainkan memberikan dampak berkelanjutan melalui DBS Foundation Grant Programme.

Sepanjang perjalanannya, DBS Foundation telah menyalurkan dana hibah sebesar SGD2,28 juta kepada lebih dari 19 wirausaha sosial dan UMKM di Indonesia. Pada 2024, lima social enterprises di Indonesia, yaitu Adena Coffee, Aliet Green, Java Fresh, Komodo Water, dan Gandeng Tangan menerima dana hibah total nilai SGD950.000 atau setara dengan Rp 11,5 miliar untuk meningkatkan skala bisnis dan memperluas dampak sosialnya.

Dengan begitu mereka dapat menyelesaikan permasalahan seperti pemberdayaan petani dan perempuan, meningkatkan akses air bersih ke masyarakat pesisir di Indonesia Timur serta meningkatkan inklusi keuangan.

1. Adena Coffee

Memberdayakan komunitas lokal di Gayo melalui praktik perkebunan kopi yang berkelanjutan dan mendukung mata pencaharian masyarakat adat. Hibah akan digunakan untuk memberdayakan petani kecil dengan mengoptimalkan proses rantai pasok, membangun fasilitas untuk standarisasi, dan memperluas akses ke pasar global.

2. Aliet Green

Memproduksi bahan makanan organik regeneratif dengan fokus pada pemberdayaan perempuan dan pengolahan ...

Read Entire Article