
THE Indonesian Society of Sustainability Professionals (IS2P) menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya konflik terbuka yang meluas di berbagai kota besar. Kemarahan publik yang dipicu ketidakadilan sosial-ekonomi, penyalahgunaan kewenangan, dan minimnya transparansi pemerintah dan legislatif telah mengubah demonstrasi damai menjadi konflik terbuka.
"Bentrokan fisik, perusakan fasilitas umum, hingga kehilangan nyawa menjadi tanda bahwa Indonesia berada di titik kritis. Jika tidak segera dipulihkan, dampaknya akan sangat merugikan bangsa dan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia," ujar Ketua IS2P, Satrio Dwi Prakoso, dalam keterangannya, Selasa (2/9).
Satrio mengatakan eskalasi ini semakin meningkatkan krisis kepercayaan publik terhadap negara, ketidakstabilan politik yang menghambat demokrasi, dan legitimasi lembaga negara tergerus; berpotensi memicu fragmentasi sosial dan politik.
Dia menambahkan risiko intervensi asing meningkat seiring melemahnya posisi tawar Indonesia di kancah internasional. "Jika berlanjut, reformasi birokrasi, perbaikan tata kelola, dan agenda pembangunan nasional akan terhambat," ujarnya.
Untuk itu, kata Satrio, IS2P menyerukan kepada pemerintah, parlemen, aparat keamanan untuk menghentikan kekerasan dan provokasi, memperkuat komunikasi publik yang transparan, membuka ruang dialog inklusif;
Sediakan ruang dialog yang partisipatif, inklusif, dan bebas dari intimidasi dan menegakkan keadilan sosial dan hukum tanpa pandang bulu.
Selain itu, IS2P juga mendesak pemerintah, parlemen, dan aparat keamanan meningkatkan kinerja eksekutif, legislatif, dan yudikatif, dan melindungi program keberlanjutan dan aksi iklim untuk generasi kini dan mendatang.
"Masa depan kita membutuhkan kerja bersama, komitmen kolektif, dan prioritas pada keberlanjutan serta kesejahteraan rakyat. Kita berada di persimpangan sejarah: memilih perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan, atau terjerumus dalam krisis berkepanjangan. Mari jaga rumah bersama ini. Mari pulihkan kepercayaan, bangun masa depan, dan pastikan Indonesia tetap adil, kokoh, dan lestari bagi semua," pungkas Satrio. (E-2)