
UPAYA memutus mata rantai stunting terus digencarkan di tingkat nagari. Camat Basa Ampek Balai Tapan, Syamwil, membuka kegiatan Sosialisasi Stunting sekaligus Pembentukan Pos Gizi di Nagari Tanjung Pondok,.
Kegiatan ini dihadiri Pemerintah Nagari Tanjung Pondok, Puskesmas Tapan, tenaga pelaksana gizi, serta bidan desa. Mereka bersama-sama merumuskan langkah nyata agar persoalan gizi buruk dan stunting dapat ditekan sejak dini.
“Pos Gizi Nagari adalah wadah konsultasi dan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah gizi di nagari. Dari sinilah edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang balita, hingga penyediaan makanan tambahan bagi anak berisiko stunting bisa berjalan terarah,” ujar Syamwil, Selasa (2/9).
Menurutnya, manfaat keberadaan Pos Gizi sangat besar, mulai dari meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi, membantu pemantauan pertumbuhan balita secara rutin, hingga menyalurkan bantuan makanan tambahan bagi anak stunting.
Selain itu, konsep DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) juga bisa diintegrasikan di nagari. Melalui dapur sehat, masyarakat dapat memperoleh makanan bergizi dan aman dengan pemanfaatan sumber pangan lokal.
Syamwil menekankan, keberhasilan program ini membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah hadir dengan dukungan anggaran dan program, sementara kader pembangunan manusia (KPM) di nagari bertugas melaporkan data stunting serta menyalurkan bantuan makanan.
“Partisipasi aktif masyarakat dalam Pos Gizi akan menjadi kunci untuk mencegah lahirnya generasi yang terhambat pertumbuhannya akibat stunting,” pungkasnya. (E-2)