NAMA Bupati Pati Sudewo tengah menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang menantang aksi unjuk rasa warga viral di media sosial. Dalam sebuah video yang beredar luas, Sudewo menyatakan tak gentar meski harus menghadapi gelombang demonstrasi besar menolak kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkoraan atau PBB-P2 sebesar 250 persen yang diberlakukan pemerintahannya.
“Siapa yang akan melakukan penolakan? Silakan lakukan,” kata Sudewo dikutip dari video pendek yang tersebar di media sosial. Ia bahkan mempersilakan masyarakat untuk tak hanya mengerahkan 5 ribu pendemo saja. Dia justru menantang warga untuk membawa 50 ribu massa berdemonstrasi. “Saya tidak akan mengubah keputusan, tetap maju,” ucap dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya protes masyarakat atas kenaikan PBB-P2 di Kabupaten Pati hingga 250 persen. Kebijakan ini menuai kritik karena dianggap membebani warga, terutama kalangan petani dan pelaku usaha kecil. Pemerintah daerah beralasan, revisi tarif ini merupakan penyesuaian setelah 14 tahun tak mengalami perubahan, dengan tujuan meningkatkan pendapatan asli daerah untuk pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
Sudewo bukan figur baru dalam dunia politik Jawa Tengah. Ia lahir di Pati pada 11 Oktober 1968 dan telah lama malang melintang di berbagai posisi strategis. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Pati pada 1988, kemudian meraih gelar sarjana Teknik Sipil dari Universitas Sebelas Maret pada 1993. Gelar magister Teknik Pembangunan ia raih dari Universitas Diponegoro pada 2001.
Sejak masa kuliah, ia menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNS. Ia kemudian aktif dalam berbagai organisasi, seperti menjadi Ketua Keluarga Besar Marhaenis pada 2000 dan Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia pada 2001. Karier politiknya mulai terlihat sejak dipercaya sebagai koordinator tim sukses dalam sejumlah pilkada dan pilgub, termasuk Pilkada Pacitan 2005 dan Pilgub Jateng 2008.
Sudewo kemudian maju menjadi calon anggota DPR dari Partai Demokrat pada periode 2009-2013. Pria yang pernah menjadi pegawai di Departemen Pekerjaan Umum ini pun lolos ke Senayan. Ia kemudian mencoba peruntungan politiknya lagi maju ke DPR, tapi lewat Partai Gerindra. Sudewo pun lolos ke Senayan untuk periode 2019-2024.
Di parlemen, ia tercatat sebagai anggota Komisi X lalu pindah ke Komisi V yang membidangi infrastruktur dan transportasi. Ia kini menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi di DPP Partai Gerindra. Sudewo sebetulnya terpilih kembali sebagai anggota DPR untuk periode 2024-2029, namun ia memilih untuk mengikuti Pemilihan Bupati Pati 2024.
Sudewo menggandeng Risma Adhi Chandra sebagai calon wakil bupati. Pasangan Sudewo-Risma mendapat dukungan dari Gerindra, NasDem, PKB, dan PSI.
Setelah dilantik sebagai Bupati Pati pada awal 2025, Sudewo mengusung program pembangunan yang mengandalkan peningkatan pendapatan asli daerah, salah satunya lewat penyesuaian tarif PBB. Namun langkah ini justru menjadi batu sandungan awal masa kepemimpinannya. Gelombang protes masih terus bergulir.