Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola BPS memiliki peran penting. Katanya, DTSEN dapat membuat bantuan sosial lebih tepat sasaran.
Persoalan data ini juga sempat disinggung dalam pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD.
“Data menentukan sasaran. Jangan sampai kita menyalurkan bansos kepada mereka yang tidak memenuhi syarat,” kata Gus Ipul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (18/5).
Ia menjelaskan DTSEN akan selalu dimutakhirkan setiap tiga bulan sekali agar data penerima bansos selalu sesuai. Dari pemutakhiran itu, Gua Ipul menyebut selalu ada penerima bansos yang dicoret dari daftar karena dinilai tidak layak.
“Setiap triwulan penyaluran selalu ada yang kita coret. Dan kita alihkan kepada mereka yang lebih berhak lewat DTSEN,” ucap Gus Ipul.
“Nah DTSEN-nya terus dimutakhirkan. Setiap hari, setiap bulan. Setiap tiga bulan sekali hasil pemutakhiran itu dijadikan pedoman untuk menyalurkan bansos,” tambah Gus Ipul.
Penyaluran bansos sendiri dilakukan tiap tiga bulan sekali dalam setahun. Penyaluran tahun 2025 sudah memasuki triwulan kedua. Menurut Gua Ipul, ada 2 juta penerima yang dicoret.
“Pada triwulan kedua ada 2 juta lebih yang kita coret. Nah, untuk triwulan ketiga sedang kita hitung,” tandasnya.