Presiden Prabowo Subianto bersiap menyampaikan pidato saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto membanggakan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang mencapai 5,12 persen. Menurutnya, pencapaian tersebut seiring dengan penguatan konsumsi atau daya beli masyarakat.
“Ekonomi Indonesia tetap stabil dan layanan publik dapat berjalan efektif. Hasilnya dapat kita rasakan sekarang ekonomi kuartal II 2025 tumbuh 5,12 persen yoy, membaik dari triwulan I 4,87 persen, lebih dari setengahnya adalah kontribusi dari aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97 persen,” kata Prabowo dalam pidato nota keuangan di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Selain peningkatan daya beli masyarakat, Prabowo menyebut kinerja ekspor turut tumbuh pada kuartal II 2025 sebesar 10,67 persen. Kontribusi nilai tambah dari hilirisasi dinilai menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor Indonesia.
Prabowo menuturkan, kuatnya ekonomi turut menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat. Tingkat pengangguran tercatat turun menjadi 4,76 persen pada Februari 2025 dari 4,82 persen pada periode sama tahun lalu, dengan penciptaan 3,6 juta lapangan kerja baru.
“Tingkat kemiskinan ditekan menjadi 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah. Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4 persen, sehingga menjaga daya beli rakyat, terutama masyarakat yang tidak mampu,” ujarnya.
Ia menambahkan, optimisme dan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek perekonomian juga tinggi. Realisasi investasi pada paruh pertama 2025 telah mencapai target APBN. Pasar saham Indonesia pun dinilai menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah ketidakpastian global.
“Inilah bukti nyata dengan kerja keras dan kesungguhan kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera,” tegasnya.