
Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan di 15 provinsi dan peningkatan produksi minyak 30 ribu barel Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur. Peresmian tersebut berlangsung secara serentak dan dilakukan secara virtual oleh Prabowo dari Provinsi Bali, Kamis (26/6).
Blok Cepu merupakan wilayah kerja migas terbesar di Indonesia. Proyek ini dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai operator, bersama mitra konsorsium yang terdiri dari Pertamina EP Cepu, Bojonegoro Bangkit, serta Pemerintah Daerah melalui BUMD.
Pengembangan lapangan utamanya, yakni Lapangan Banyu Urip, dimulai pada pertengahan 2000-an dan mencapai produksi puncak sekitar 220.000 barel per hari—kontribusi signifikan terhadap produksi minyak nasional.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini Kamis 26 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan pengoperasian dan pembangunan energi terbarukan di 15 provinsi dan peningkatan produksi minyak 30 barel Blok Cepu serta peletakan batu pertama groundbreaking 5 pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia," ujar Prabowo secara virtual, Kamis (26/6).

Untuk proyek energi terbarukan tersebut yakni terdiri dari 8 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang tersebar di Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kemudian, juga ada 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pengerjaan proyek tersebut hanya memakan waktu selama 8 bulan dan maju lebih cepat 10 bulan dari target yang direncanakan.
"Ini kita lakukan sejak Bapak Presiden dilantik 6 hari, kami langsung datang ke Cepu dan alhamdulillah ExxonMobil yang bekerja sama dengan Pertamina mampu meningkatkan 30.000 barel," kata Bahlil dalam peresmian secara virtual tersebut.
"Dan ini adalah hasil karya nyata asli dari awal sampai akhir di bawah kepemimpinan Presiden Bapak Prabowo," ucap dia.
Peresmian peningkatan produksi minyak di Blok Cepu itu dihadiri langsung oleh Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dan Presiden ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd.
EMCL telah melaksanakan proyek pengeboran BUIC sejak 2024 lalu. Proyek itu yakni dengan pengeboran tujuh sumur baru, dengan empat sumur baru menghasilkan penambahan produksi minyak sebesar 30.000 barel per hari.
Dengan penambahan itu, produksi minyak nasional dari Blok Cepu dapat mencapai 170.000–180.000 barel per hari. Kontribusi itu menjadikan Blok Cepu telah menyumbang sebesar lebih dari 25 persen dari produksi minyak nasional.
Adapun total investasi proyek BUIC tersebut diperkirakan mencapai lebih dari sekitar USD 174 juta. Dari investasi tersebut, perkiraan terdapat tambahan pendapatan negara sekitar USD 2,6 miliar.