Presiden Prabowo Subianto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah mencapai lebih dari 5 persen selama tujuh tahun terakhir ini, masih belum tercermin dalam kondisi nyata rakyatnya.
Hal itu ia ungkapkan dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan pada hari ini, Jumat (15/8).
"Pertumbuhan ekonomi kita hanya segelintir orang aja. Terjadilah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen selama 7 tahun terakhir, tidak tercermin dalam kondisi nyata rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
“Masih terlalu banyak anak anak yang kelaparan, petani, dan nelayan yang kesulitan menjual hasil panennya, rakyatnya belum memiliki rumah layak huni, guru yang belum dihargai, serta keluarga yang tak sanggup berobat. Karena biaya dan tidak ada fasilitas di daerah nya,” ucap Prabowo dalam pidatonya, Jumat (15/8).
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi RI saat ini dinilai merupakan kemajuan yang cukup berarti, karena di tengah konflik politik dan ekonomi yang mencakup perang dagang serta perang tarif, perekonomian Indonesia tetap tumbuh di angka yang baik. Angka tersebut juga ia perkirakan akan tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
“Di tengah konflik politik, ekonomi, perang dagang, dan perang tarif, perekonomian Indonesia tetap tumbuh di atas 5 persen. Tepatnya 5,12 persen,” tambah Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama hari ini, Presiden Prabowo Subianto juga akan membacakan Nota Keuangan.
Adapun MPR RI mengundang 1.251 tamu, Sebanyak 1.100 tamu akan menempati ruang sidang utama. Sementara 250 lainnya berada di Nusantara IV untuk menonton bareng sidang tahunan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, belanja pemerintah pusat tahun depan diproyeksikan melonjak signifikan, dengan porsi terbesar dialokasikan untuk program perlindungan sosial (perlinsos).
Selain itu, belanja pemerintah akan difokuskan pada penyediaan layanan kesehatan gratis, pembangunan dan peningkatan fasilitas kesehatan di berbagai daerah, pembiayaan sektor pendidikan melalui sekolah rakyat, serta penguatan ketahanan pangan dan energi.