Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mencatat produksi 2.635 barel minyak per hari setelah operasi pengeboran sumur LLE-5ST di Lapangan Lima, area lepas pantai Kabupaten Karawang.
General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menuturkan target utama pengeboran adalah lapisan batuan LL-30 yang terdiri dari batupasir dari Formasi Main dan merupakan pengembangan minyak di area selatan Lapangan Lima.
“Pengembangan ini merupakan tindak lanjut dari studi pemrosesan ulang data seismik dengan teknik Pre-Stack Depth Migration (PSDM),” kata Wira dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (28/8).
Wira mengungkapkan hasil pengeboran menunjukkan lapisan ini terbukti mengandung minyak dalam jumlah yang signifikan dan berpotensi untuk pengembangan lebih lanjut di wilayah selatan Lapangan Lima.
Pengeboran sumur LLE-5ST merupakan hasil pengeboran ulang (sidetrack) dari sumur lama (LLE-5) yang sudah tidak aktif sejak 2012 dengan teknik directional drilling (pengeboran berarah).
Teknik ini untuk menjangkau lapisan batuan bawah tanah yang masih potensial untuk menghasilkan minyak, meskipun lokasinya berada di wilayah yang belum banyak dieksploitasi sebelumnya.
“Pengeboran dibuat melengkung seperti huruf "J", yang memungkinkan mencapai reservoir di bawah tanah yang jauh dari titik awal pengeboran,” ungkapnya.
Proses pengeboran ini memakan waktu 37 hari, jauh lebih singkat dari target sebelumnya 46,2 hari. Bahkan, proyek ini selesai lebih cepat dari rencana awal di tahun 2026.
Menurut Wira keberhasilan pengeboran sumur LLE-5ST tidak hanya berhasil menambah potensi cadangan dari Lapangan Lima, tetapi juga mengukuhkan keberhasilan Perusahaan dalam mengejar tujuan produksi yang lebih tinggi.
“Keberhasilan ini menunjukkan langkah maju dalam upaya ONWJ mendukung peningkatan produksi minyak nasional,” katanya.