Mengenal 7 Fase Persebaran Hadis

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadis merupakan sumber kedua ajaran Islam, yakni setelah Alquran. Ada tujuh tahap yang berkaitan dengan diseminasi hadis.

Periode pertama adalah masa wahyu dan pembentukan hukum serta dasar-dasarnya. Pada masa ini, Nabi Muhammad SAW hidup di tengah masyarakat.

Ketika itu, Rasulullah SAW memerintahkan sahabatnya menuliskan setiap wahyu yang turun. Secara bersamaan, beliau melarang menulis hadis. Tujuannya agar semua potensi diarahkan pada penulisan ayat-ayat Alquran.

Namun, keinginan para sahabat mencatat hadis tak bisa dibendung. Hal ini disebutkan oleh Anas bin Malik: "Ketika kami berada di sisi Nabi, kami simak hadisnya. Ketika selesai (Nabi SAW pulang), kami mendiskusikan hadis tersebut hingga kami menghafalnya."

Kala itu, hadis diterima para sahabat ada yang secara langsung, yaitu melalui majelis pengajian serta karena respons terhadap perilaku umat yang membutuhkan penjelasan langsung dari Rasul SAW.

Ada juga hadis yang diterima secara tak langsung. Biasanya hal itu diakibatkan oleh beberapa hal, seperti kesibukan yang dialami sahabat, tempat tinggal sahabat yang jauh, atau perasaan malu untuk bertanya langsung kepada Nabi SAW.

Sebagai contoh, munculnya sebuah hadis yang sebagai jawaban atas pertanyaan seorang perempuan. Muslimah itu bertanya mengenai bagaimana cara membersihkan diri dari haid.

Periode kedua. Ini dikenal pula sebagai masa membatasi hadis dan menyedikitkan riwayat. Ini tepatnya terjadi pada masa empat khalifah utama: Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Terutama pasca-syahidnya Utsman, situasi politik dan perpecahan umat Islam berimbas pada penyebaran hadis. Maka, umat Islam diingatkan untuk mencermati hadis yang mereka terima.

Periode ketiga. Ini disebut juga masa penyebaran riwayat ke kota-kota yang berlangsung hingga era tabiin besar. Dalam fase ini, daulah Islam meluas hingga ke Syam, Irak, Mesir, Persia, Samarkand, serta Spanyol.

Ketika itu, misal, seorang sahabat yang mendengar sebuah riwayat yang belum pernah didengarnya, akan berkunjung ke wilayah sahabat lain yang disebut meriwayatkan hadis itu. Sebagai contoh, dalam riwayat Imam Bukhari, Ahmad, dan at-Tabari serta al-Baihaki disebutkan, Jabir pernah pergi ke Suriah dengan maksud seperti di atas.

Periode keempat. Ini dinamakan masa penulisan dan kodifikasi resmi. Tepatnya berlangsung sejak masa Khalifah Bani Umayyah, Umar bin Abdul Aziz (717-720 Masehi). Semuanya bermula dari keprihatinan sang amirul mukminin lantaran kian berkurangnya penghafal hadis.

Umar mengirimkan surat kepada gubernur-gubernurnya untuk menuliskan hadis yang berasal dari penghafal dan ulama di tempat mereka masing-masing. Kebijakan ini tercatat sebagai kodifikasi pertama hadis secara resmi. Abu Bakar Muhammad bin Syihab az-Zuhri merupakan ulama besar pertama yang membukukan hadis.

Periode kelima. Inilah masa pemurnian, penyehatan, dan penyempurnaan. Hal ini terkait dengan upaya membedakan antara hadis dan fatwa para sahabat, serta adanya fenomena pemalsuan hadis.

Periode keenam. Ini disebut masa pemeliharaan, penertiban, penambahan, dan penghimpunan. Para ulama hadis pada masa ini berlomba menghafal sebanyak-banyaknya hadis yang sudah dikodifikasi.

Hingga kemudian muncul bermacam-macam gelar keahlian dalam ilmu hadis. Para alim juga fokus pada perbaikan susunan kitab hadis dan mengumpulkan hadis yang ada pada kitab sebelumnya ke dalam kitab yang lebih besar.

Periode ketujuh. Ini terimbas pelbagai peristiwa, seperti Penghancuran Baghdad oleh Hulagu Khan. Alhasil, pusat kegiatan ilmuwan hadis bergeser ke Mesir atau India.

Cara penyampaian hadis pun berbeda. Kadang-kadang berupa pemberian izin oleh seorang guru kepada murid untuk meriwayatkan hadis dari guru itu yang dinamakan dengan ijazah.

Read Entire Article