Sugiono Sambut Baik Keputusan Australia Akui Kedaulatan Palestina

Menlu Sugiono menyambut baik keputusan Australia yang akan mengakui kedaulatan Palestina di Sidang Umum PBB pada September mendatang. Hal ini diungkapkan Sugiono saat melakukan pertemuan 2+2 bersama Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Menlu Australia Penny Wong dan Menhan Australia Richard Marles.

Dalam pertemuan 2+2, kedua pihak menyoroti perkembangan situasi di Timur Tengah, khususnya yang terjadi di Gaza. Kedua pihak menyerukan agar semua pihak menghentikan aksi kekerasan dan melakukan gencatan senjata, serta memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan berjalan lancar.

"Menlu Sugiono secara khusus juga menyambut baik keputusan Australia untuk mengakui negara Palestina, yang akan disampaikan di bulan September pada saat Sidang Majelis Umum PBB," kata Kemlu dalam pernyataannya, Kamis (28/8).

Lebih lanjut, kedua pihak sepakat perdamaian dan stabilitas merupakan upaya bersama dalam menjaga stabilitas kawasan dan global.

“Pertemuan 2+2 memiliki arti strategis bagi hubungan RI-Australia, khususnya pada sektor politik luar negeri dan pertahanan, serta upaya bersama dalam memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Sugiono.

Usai bertemu dengan Penny Wong dan Richard Marles, Sugiono dan Sjafrie bertemu dengan PM Anthony Albanese guna menyampaikan perkembangan tindak lanjut dari kemitraan bilateral Indonesia-Australia.

“Hubungan Indonesia dan Australia saat ini berada di titik yang sangat baik. Ini tidak lepas dari faktor kesamaan kepentingan kedua negara, upaya proaktif kedua pemerintahan, dan dukungan masyarakat di berbagai sektor kerja sama,” tutup Sugiono.

Australia menyatakan akan mengakui kedaulatan Palestina pada Senin (11/8) lalu. Pengumuman itu dilakukan PM Anthony Albanese.

Keputusan Australia ini mendapat reaksi keras dari Israel. PM Benjamin Netanyahu bahkan menyebut Albanese sebagai politisi lemah dan pengkhianat.

"Sejarah akan mengingat Albanese sebagai politisi lemah yang mengkhianati Israel dan mengabaikan orang Yahudi Australia," kata Netanyahu dalam unggahannya di X, dikutip dari AFP, Selasa (19/8).