Bagi penggemar manga horor, tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama Junji Ito. Laki-laki yang dijuluki "Master of Horror Manga" tersebut sukses membuat cerita horor yang booming lewat sejumlah karyanya, seperti Uzumaki, Tomie, hingga Venus in the Blind Spot. Beberapa manganya bahkan telah diadaptasi menjadi sejumlah film dan serial.
Kini manga horor karya Junji Ito hadir secara nyata melalui Junji Ito Horror House. Surabaya menjadi kota yang pertama kali menghadirkan rumah hantu tersebut.
"Ini baru pertama ada horror house yang mempresentasikan karya Junji Ito. Dan Surabaya yang menjadi kota pertama yang terpilih sebagai tempat penyelenggaraannya," ujar Indyra Maharani, perwakilan Provaliant selaku penyelenggara Horror House Junji Ito, kepada Basra, Jumat (15/8).
Perempuan yang kerap disapa Indy ini melanjutkan, bukan tanpa alasan Surabaya terpilih sebagai kota pertama gelaran horror house tersebut. Indy menyebut dari data yang dimiliki Surabaya menjadi kota terbanyak penggemar dari manga karya Junji Ito.
"Karya-karya Junji Ito selalu sold out di Surabaya. Untuk pertama kalinya di Indonesia, Junji Ito Horror House menghadirkan langsung pengalaman horor dari karya sang maestro dengan lisensi resmi dari Jepang," terangnya.
Berlokasi di Grand City Mall, horror house ini akan menyapa publik Surabaya hingga 30 September mendatang. Di sini para penggemar karya Junji Ito dapat menelusuri langsung lorong-lorong gelap dunia ciptaan sang maestro, melihat, mendengar, dan merasakannya secara langsung.
Junji Ito Horror House dibagi dalam tiga zona utama yakni A, B, dan C, menghadirkan 13 ruangan tematik yang dirancang untuk memicu rasa takut sekaligus kekaguman. Mulai dari visual disturbing, aktor live-action, hingga efek khusus yang akan menyeret pengunjung ke dalam cerita khas manga horor. Pengunjung akan masuk secara berkelompok, menjelajahi zone A dan B.
Pada zone C, pengunjung akan menemukan pameran karya masterpiece, seperti Uzumaki, dalam bentuk instalasi seni, pajangan manga, dan artefak visual. Di zona ini, pengunjung diperbolehkan mengambil foto dan video, serta bisa mendapatkan merchandise resmi edisi Indonesia yang hanya tersedia selama periode pameran.
"Junji Ito Horror House bekerja sama dengan pemegang lisensi resmi Jepang, sebagai bagian dari misi memperkenalkan budaya manga horor Jepang secara langsung kepada para pecinta horor, anime, dan pop culture Indonesia," pungkas Indy.
Kehadiran Junji Ito Horror House ini disambut antusias pecinta manga Jepang di Surabaya. Jenny dan Zeva misalnya. Kedua dara ini bersemangat menyusuri lorong setiap zona.
“Keluar dari wahana langsung lemes," Jenny seraya terkekeh.
Jenny mengaku puas dengan adanya suguhan rumah hantu yang menurutnya berbeda dari wahana rumah hantu kebanyakan.
“Terutama karena kita tahu ceritanya (karya Junji Ito) ya, jadi lebih creepy lagi, beda sama hantu Indonesia yang beneran hantu,” sahut Zeva.