INPEX Corporation telah mulai pekerjaan Front End Engineering and Design (FEED) untuk Proyek LNG Abadi di Blok Masela. Proyek ini dioperasikan oleh INPEX Masela, Ltd, yang merupakan anak perusahaan INPEX di Jepang.
Proyek LNG Abadi diperkirakan mencapai volume produksi gas alam cair (LNG) hingga 9,5 juta ton gas alam cair per tahun. Jumlah tersebut setara dengan lebih dari 10 persen impor LNG tahunan Jepang.
Pekerjaan FEED merupakan tahap awal dalam pengembangan proyek, yang mencakup perencanaan detail fasilitas produksi dan pemrosesan gas dari Lapangan Abadi serta pembangunan kilang LNG darat (Onshore LNG/OLNG). Tahapan ini dibagi menjadi empat paket meliputi OLNG, FPSO, SURF, dan CCS
“OLNG, produksi terapung, penyimpanan, dan pembongkaran (FPSO), subsea umbilicals, risers dan flowlines (SURF), dan pipa ekspor gas (GEP). Keempatnya mencakup teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) untuk menekan emisi karbon,” tulis keterangan INPEX, dikutip Senin (4/8).
Hingga saat ini, INPEX telah memberikan kontrak FEED untuk tiga paket: FPSO, SURF, dan GEP. Khusus untuk FPSO, digunakan metode "dual FEED". Dalam hal ini, pekerjaan FEED dan pekerjaan Engineering, Procurement and Construction (EPC) akan diberikan kepada konsorsium kontraktor yang sama. Metode ini secara efektif menugaskan pekerjaan EPC kepada konsorsium kontraktor yang memberikan layanan FEED yang lebih unggul secara teknis dan komersial.
Rencananya metode yang sama juga akan diterapkan untuk pembangunan OLNG, dengan kontraktor yang akan diumumkan pada waktu mendatang. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya, sekaligus menyuplai energi rendah karbon dalam jangka panjang.
“Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi di bagian timur Indonesia dan membantu mencapai tujuan Indonesia untuk mencapai nol emisi CO2 pada 2060,” tulis keterangan INPEX.