Pada 20 Agustus 2025 lalu, wilayah Bekasi, Jawa Barat mengalami gempa bumi sebesar 4,9 SR. Berita gempa tersebut membuat masyarakat bertanya apa penyebab gempa bumi? Penyebab gempa bumi salah satunya adalah pergerakan lempeng tektonik.
Gempa bumi seringkali menimbulkan dampak yang besar pada wilayah yang terkena, seperti kerusakan bangunan dan infrastruktur. Oleh karena itu, dibutuhkan mitigasi yang tepat dalam menghadapi wilayah yang rentan gempa bumi.
Penyebab Gempa Bumi oleh Pergerakan Lempeng
Menurut buku Geografi Bencana oleh Furqan Ishak Aksa, Sugeng Utaya, Syamsul Bachri, dan Budi Handoyo (2021: 38), penyebab gempa bumi adalah adanya pergerakan lempeng tektonik. Bumi memiliki empat lapisan utama, yaitu inti dalam, inti luar, mantel, dan kerak bumi.
Lapisan kerak bumi pada bagian atas tidak semuanya utuh, tetapi diibaratkan sebagai puzzle yang menutupi permukaan bumi. Lapisan itulah yang disebut sebagai lempeng tektonik. Lempeng tektonik terbagi menjadi 13 bagian.
Rotasi bumi tersebut menyebabkan lempeng-lepmpeng tersebut saling bergerak satu sama lain. Pergerakan lempeng membentuk batas lempeng yang disebut batas convergent (saling bertumbukan), divergent (saling menjauh), dan transform (saling berpapasan).
Batas convergent terbentuk jika salah satu lempeng menyusup pada perut bumi dan lempeng lain naik ke permukaan. Batas divergent terbentuk karena ada gaya tarik yang mendorong kenaikan magma ke permukaan dan membentuk lava.
Dampak gempa bumi disebabkan oleh berbagai macam faktor, di antaranya adalah kondisi geologis, jarak dari sumber gempa bumi, jalur seismik, jenis tanah, konstruksi bangunan, dan kesiapan masyarakat saat menghadapi bencana alam gempa bumi.
Gempa bumi menimbulkan berbagai dampak yang membahayakan manusia, bangunan, dan lingkungan sekitarnya. Menurut Buku Pintar Gempa oleh Evi Rine Hartuti (2022: 113), dampak gempa bumi dibedakan menjadi dampak primer dan dampak sekunder, yaitu sebagai berikut:
Dampak primer adalah dampak yang disebabkan oleh getaran gempa itu sendiri. Gempa dengan magnitudo yang besar seringkali merusak bangunan dan infrastruktur lainnya dan menimbulkan kelumpuhan aktivitas suatu wilayah.
Bangunan yang rusak juga menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda. Selain itu, kerusakan tersebut juga menyebabkan masyarakat kehilangan harta benda karena tertimpa reruntuhan bangunan.
Dampak sekunder adalah dampak lain yang diakibatkan oleh gempa bumi. Dampak itu antara lain terjadinya tsunami, tanah longsor, air dan lingkungan yang tercemar, kebakaran, penyakit yang menyebar, dan sebagainya.
Itulah penjelasan mengenai penyebab gempa bumi dan dampak yang ditimbulkan. Semoga dapat menambah wawasan mengenai gempa bumi sebagai salah satu bencana alam yang berdampak besar bagi lingkungan. (IND)