
MANADO - Sejumlah pelaku UMKM di Sulawesi Utara (Sulut) meminta pemerintah untuk bisa membuat pasar khusus yang akan memamerkan dan menjual produk dari UMKM.
Hal ini agar supaya UMKM lokal dapat terus berkembang, karena ada lokasi khusus yang disiapkan untuk memamerkan hasil produksi mereka.
Ahmad Alamri, Owner Zara Craft, pelaku UMKM yang berfokus pada produk kerajinan tangan, seperti miniatur, pajangan meja hingga printilan fashion seperti kipas, menyebutkan jika hasil produk UMKM lokal sebenarnya sangat dicari terutama oleh wisatawan.
Sayangnya, tidak ada tempat khusus yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan itu untuk melihat dan berburu hasil karya UMKM lokal. Hal ini akhirnya membuat penjualan produk itu menjadi kurang.

“Kalau bisa ada kerja sama dengan travel, supaya turis tahu tempat untuk belanja oleh-oleh, jadi menggandeng juga dari sektor pariwisata,” kata Ahmad.
Senada dengan Ahmad, Yudith, Ketua Bank Sampah Induk (BSI) Likupang, yang biasa memproduksi kerajinan berbahan limbah plastik juga menyoroti kurangnya ketersediaan pasar untuk hasil karya UMKM.
Menurutnya, produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah plastik sebetulnya memiliki nilai ekonomi dan daya tarik, hanya saja kurang mendapat kesempatan karena tidak adanya infrastruktur penunjang seperti tempat penjualan produk UMKM.
“Bagusnya ada pasar khusus untuk itu, supaya produk UMKM, misalnya kami punya produk sofa dari Eco-bricks, frame foto, meja, sampai gantungan kunci, bisa ada pasarnya, dan tidak harus pre order dulu. Karena kalau dibuat banyak sekaligus agak susah untuk dijual,” kata Yudith.
Ia berharap aspirasi para pelaku UMKM ini dapat didengar oleh pemerintah, sehingga produk UMKM akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas.
“Kalau boleh pemerintah lebih peduli, misalnya kalau ada acara-acara, mungkin bisa libatkan UMKM supaya produk kami selain bisa jadi suvenir, tetapi juga bisa dipromosikan,” tambahnya.