
KETUA Bidang Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sarman Simanjorang menekankan pentingnya penyelesaian unjuk rasa di berbagai daerah secara persuasif dan damai. Menurutnya, aksi demonstrasi yang tidak terkendali berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi nasional.
Jika masyarakat takut keluar rumah, berbagai sektor usaha akan terdampak, mulai dari transportasi, perdagangan, kuliner, pusat perbelanjaan, hotel, restoran, hingga logistik. Ketidakkondusifan ini jelas merugikan perekonomian dan membuat investor khawatir.
"Unjuk rasa ini tentu merugikan perekonomian kita. Untuk itu, dunia usaha sangat berharap pemerintah mengambil langkah dan upaya persuasif agar aksi unjuk rasa ini dapat segera diakhiri," kata Sarman dalam keterangan resmi, Senin (1/9).
Selain dampak pada kegiatan ekonomi, unjuk rasa yang berlangsung tidak kondusif juga mencuri perhatian media internasional. Hal ini bisa memengaruhi psikologi calon investor yang menilai kondisi keamanan di Indonesia kurang stabil.
Sarman menuturkan sektor keuangan pun turut terimbas, terlihat dari pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Bahkan, beberapa turis asing memilih membatalkan kunjungannya.
"Kondisi yang tidak kondusif juga akan mengganggu pasar keuangan kita. Termasuk, arus turis asing yang membatalkan kunjungan ke Indonesia," ucapnya.
Pihaknya juga mendukung ajakan Presiden Prabowo agar DPR lebih responsif dengan mengundang tokoh masyarakat, mahasiswa, dan elemen lainnya. Seluruh menteri diharapkan terbuka menerima masukan dan aspirasi masyarakat, demi kelancaran pembangunan ekonomi.
Apindo juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, dan tidak mudah tersulut provokasi.
"Mari kita akhiri semua ini dengan damai. Jangan mudah terprovokasi, karena pemerintah kita sedang bekerja keras membangun perekonomian kita yang kuat," pungkasnya. (Ins/E-1)