PBB Berharap Gencatan Senjata Iran-Israel Bisa Ditiru di Gaza

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato pada pertemuan Dewan Keamanan PBB. Foto: Bryan R. Smith/AFP

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyambut baik tercapainya gencatan senjata antara Iran dan Israel. Ia berharap penghentian kekerasan itu dapat direplikasi dalam konflik lain di kawasan, khususnya di Palestina, yang hingga kini masih dilanda serangan brutal Israel ke Gaza.

"Ini adalah harapan tulus saya agar gencatan senjata ini bisa ditiru di konflik lain yang terjadi di kawasan," tulis Guterres melalui akun X resminya, @antonioguterres.

Mengutip AP, juru bicara PBB Stephane Dujarric pun menyampaikan bahwa Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah berhasil menengahi gencatan senjata terbatas antara Israel dan Hamas di Gaza.

“Sudah saatnya para pemimpin dari kedua belah pihak menemukan keberanian politik untuk menghentikan pembantaian ini,” ujarnya, Kamis (26/6).

Tiga pelayat menangis saat prosesi pemakaman warga Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, Rabu (25/6/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS

Namun, meskipun gencatan senjata terbatas telah diberlakukan, serangan Israel ke Gaza masih terus memakan korban. Mengutip Al Jazeera, per Rabu (25/6), tercatat 78 warga Gaza tewas akibat serangan terbaru Israel, termasuk 33 orang yang menjadi korban di sekitar pusat distribusi bantuan kemanusiaan.

Di wilayah Tepi Barat (West Bank), serangan Israel juga menewaskan tiga orang dan melukai tujuh lainnya.

Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, menyatakan bahwa berakhirnya konfrontasi militer dengan Iran membuat Israel kembali memusatkan perhatiannya pada konflik di Gaza.

"Fokus kami kini kembali ke Gaza – untuk membawa pulang para sandera dan membubarkan rezim Hamas. Saya bangga memiliki hak istimewa untuk memimpin organisasi ini selama periode ini," ujar Zamir, mengutip Anadolu Agency.

Sementara itu, menurut laporan CNN, sejak pecahnya perang antara Israel dan Iran pada 13 Juni lalu, setidaknya 860 warga Gaza tewas akibat serangan militer Israel.