Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sebanyak 27.907 rekening tabungan SimPel (Simpanan Pelajar) telah dibuka sepanjang Mei hingga 21 Agustus 2025. Total nominal tabungan yang dihimpun mencapai Rp 7.917.621.351.
Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, menyampaikan capaian tersebut dalam Puncak Hari Indonesia Menabung (HIM) dan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 bertema Cemerlang, Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang, yang digelar di Kawasan Candi Banyunibo, Sleman, Sabtu (23/8).
“Menanamkan kebiasaan menabung dan pemahaman keuangan sejak dini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Kolaborasi dengan Gerakan Pramuka menjadi langkah strategis untuk menjangkau generasi muda,” ujar Eko.
Selain pembukaan rekening, OJK DIY juga melaporkan pelaksanaan 752 kegiatan edukasi yang melibatkan 67.037 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, mahasiswa, perempuan, penyandang disabilitas, dan pelaku UMKM.
Dalam acara tersebut, SMK Negeri 1 Saptosari, Gunungkidul, yang bekerja sama dengan BPD DIY, meraih KEJAR Award 2025 kategori Satuan Pendidikan Umum Implementasi KEJAR. Menurut Eko, penghargaan ini menjadi bukti sinergi antara lembaga pendidikan dan industri keuangan DIY dalam membentuk generasi muda yang melek finansial.
Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, menambahkan pentingnya literasi dan inklusi keuangan.
“Dengan literasi dan inklusi keuangan, masyarakat semakin melek finansial. Harapannya akan lahir lebih banyak usaha mikro dan kecil yang naik kelas, keluarga yang sejahtera, serta penurunan tingkat kemiskinan,” katanya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Kwartir Daerah Pramuka DIY atas keterlibatan mereka dalam mendukung acara ini.
Puncak HIM dan BLK 2025 turut menghadirkan talkshow edukasi keuangan dan berbagai lomba, antara lain KEJAR Amazing Race, Jingle Dance Competition, serta NetZero Fashion Competition. Sekitar 200 pelajar Pramuka dari berbagai sekolah di DIY terlibat dalam kegiatan tersebut.
Acara ini juga dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, jajaran Pemda DIY, serta pimpinan perbankan milik pemerintah daerah, termasuk BPD DIY, BPR di lima kabupaten/kota, dan BPRS Sleman.
OJK menegaskan akan terus memperluas sinergi dengan pemerintah daerah, regulator, perbankan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan, serta menanamkan kebiasaan menabung sejak dini sebagai fondasi generasi Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera.